Zaman sekarang, ada begitu banyak bisnis yang cukup sukses, dari bisnis pakaian hingga kuliner. Beberapa owner bisnis tersebut sering diundang menjadi pengisi acara seminar atau workshop tentang bisnis. Namun, sebagian owner menolak tawaran tersebut dan menghindari jadi pembicara seminar bisnis.
Apakah perlu owner bisnis menjadi pembicara di seminar bisnis? Jawabannya mungkin beragam. Ada yang bilang perlu, ada yang bilang tidak perlu, lebih baik fokus mengurusi bisnisnya saja.
Lalu bagaimana dengan Sate Ratu? Sate Ratu adalah salah satu restoran dengan perkembangan yang pesat dalam 5 tahun terakhir. Restoran yang terletak di Jalan Sidomukti, Tiyasan, Condongcatur, Yogyakarta ini selalu dipadati pengunjung. Tak jarang resto dengan andalan menunya Sate Merah ini sampai membuat waiting list.Â
Apakah Pak Budi Seputro selaku owner Sate Ratu bersedia ketika menjadi pembicara seminar?
Selama konsepnya sharing bukan menggurui, saya selalu bersedia dengan menyesuaikan jadwal saya dan Sate Ratu tentunya.
Ada alasan dibalik kesediaan Pak Budi untuk menjadi pembicara?
Alasan saya yang paling utama adalah mengenalkan Sate Ratu ke masyarakat. Mungkin beberapa sudah pernah ke Sate Ratu, atau pernah mendengar Sate Ratu sebelumnya. Dengan saya menjadi pembicara di acara seminar atau workshop, orang-orang akan lebih mengenal Sate Ratu dan semoga saja tertarik untuk berkunjung ke Sate Ratu.
Adakah dampak positif menjadi pembicara di acara bisnis?
Ada pastinya. Dampak positif yang pertama adalah meningkatkan brand awareness, jadi orang-orang lebih mengenal brand Sate Ratu. Dengan brand awareness tersebut, kepercayaan orang terhadap Sate Ratu bisa meningkat. Dengan brand yang lebih dikenal, akan memancing orang untuk berkunjung ke Sate Ratu, sehingga penjualannya bisa meningkat.
Dampak negatif menjadi pembicara di seminar bisnis?
Kalau sejauh ini, untuk brand Sate Ratu sendiri minim dampak negatif. Tapi dari pengalaman saya, kadang-kadang sebagian owner keceplosan atau sharing terlalu banyak. Suatu waktu, owner tidak sengaja membandingkan brand sendiri dengan brand lain. Hal tersebut bisa memunculkan opini buruk. Kemudian, ada sebagian owner merasa seperti 'ahli bisnis' atau 'guru bisnis'. Padahal tidak perlu seperti itu, karena ini biasanya seminar bisnis memiliki konsep sharing.Â
Apakah Pak Budi pernah takut atau malu jadi pembicara?
Pernah, donk! Waktu awal-awal diundang menjadi pembicara, saya juga merasa takut. Saya juga merasa malu sebab menurut saya brand Sate Ratu belum sebesar itu, tapi saya selalu menanamkan prinsip harus mencoba dulu. Kalau belum mencoba, tidak akan pernah tahu seperti apa rasanya. Seiring berjalannya waktu dan setelah mendapatkan banyak pengalaman, saya jadi lebih rileks saat sharing tentang Sate Ratu di hadapan umum.
Apakah pernah mendapat pernyataan yang menjurus untuk membuka dapur atau keuangan Sate Ratu?
Sepertinya tidak pernah. Tapi kalaupun ada, saya memberikan jawaban yang umum saja dan berusaha lanjut ke pertanyaan berikutnya. Jika saya menjadi pembicara di seminar bisnis, saya selalu menenkankan ini konsepnya sharing dan jawaban saya selalu berdasarkan Sate Ratu di lapangan.