Mohon tunggu...
Aditya Octaviana
Aditya Octaviana Mohon Tunggu... Penulis - Fulltime learner, part-time dreamer.

Hope for the best, but expect less

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berkat Agen BRILink, Tarik Tunai di Desa Pelosok Jauh Lebih Mudah

16 Mei 2022   23:03 Diperbarui: 16 Mei 2022   23:04 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 tahun sudah saya menahan rindu akan kampung halaman yang sejuk nan hijau. Akhirnya, tahun ini, saya dan keluarga bisa merasakan kembali pergi mudik ke kampung halaman, tepatnya di Desa Kanigoro, Kecamatan Ponjong, Tambakromo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Senang, namun sekaligus sedih. Tahun ini di mana saya dan keluarga yang terdiri dari Bapak, Ibu, Saya, dan Adik akhirnya bisa pergi ke kampung halaman untuk bertemu dengan keluarga besar, kami harus menerima kenyataan bahwa nenek dan kakak sepupu sudah tidak lagi bersama kami di tahun ini lantaran kejamnya pandemi COVID-19. Namun, saya cukup bersyukur juga karena ada kakek yang masih memiliki fisik yang sehat dan senyumnya hangat guna menyambut para cucu dan cicitnya yang berkunjung ke kampung halaman. Saya hanya berharap, semoga kakek sehat selalu, panjang umur, dan bisa menghadiri momen-momen bahagia yang akan saya lewati di kemudian hari.

Ada banyak momen yang saya sangat nikmati sepanjang mudik di tahun ini. Mulai dari bisa berkunjung ke rumah sanak-saudara yang ada di desa, pergi ke pasar tradisional untuk menikmati jajanan khas Jogja, dan masih banyak lagi. Namun sayangnya, ada beberapa kendala yang saya rasakan juga selama tinggal di desa tersebut. Kendala tersebut sangat berhubungan dengan kemajuan digital pada desa tempat di mana kakek tinggal. 

Selama berada di desa, saya sangat sulit menghubungi teman-teman untuk sekadar mengucapkan selamat hari lebaran dan bersilatuhrahmi lantaran minimnya sinyal provider. Jangankan untuk menonton YouTube atau chatting melalui aplikasi seperti WhatsApp, Line, dan sebagainya. Ingin menelepon dan berkirim SMS saja, saya harus pergi ke pasar agar bisa mendapatkan sinyal yang kuat.

Entah kenapa, sejak dulu hingga sekarang, desa saya memang agak sulit untuk bisa mendapatkan sinyal provider. Mungkin karena tempatnya berada di dataran tinggi dan agak pelosok sehingga sinyal provider sulit masuk. Saya sangat berharap agar pemerintah setempat mengusahakan agar Desa Kanigoro bisa mendapatkan sinyal provider yang cukup agar warga dan anak-anak setempat bisa merasakan kemajuan teknologi di zaman sekarang dan tentunya bisa mempermudah berbagai kegiatan yang berkaitan dengan teknologi dan digital. 

Salah satu kegiatan yang sulit sekali saya lakukan ketika berada di desa adalah transaksi keuangan. Jika saya ingin transfer uang atau sekadar tarik tunai, saya harus ke pergi ke desa yang berada di beda kecamatan untuk bisa menemukan mesin ATM. Mungkin, transfer uang bisa melalui BRImo, namun apa mau dikata? Lagi-lagi di desa kakek saya sangat minim sinyal. Sudah tidak ada sinyal, ditambah lagi minim mesin ATM. Tentu bisa Kamu bayangkan bukan seberapa pelosoknya desa saya? 

Namun, saya senang sekali! Akhirnya, ada salah satu tetangga saya yang memiliki konter di pasar terdaftar sebagai Agen BRILink. Jadi, ketika saya membutuhkan jasa untuk transfer uang atau tarik tunai selama di desa, saya bisa langsung pergi ke rumahnya dan meminta bantuannya. Setidaknya, salah satu masalah hidup selama berada di desa terselesaikan berkat adanya BRILink dan tetangga saya. 

Tidak hanya melayani transfer uang dan tarik tunai, Agen BRILink juga bisa memberikan beberapa pelayanan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat desa, terutama desa pelosok yang minim akan sentuhan teknologi digital. Berbagai layanan tersebut pun di antaranya:

1. Isi Ulang Pulsa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun