Menulis bukan soal waktu, kapan di mulai.
Kembali...
Menulis bukanlah pekerjaan yang gampang, tetapi jika kalau sudah terbiasa tentu bukan hal yang susah jadinya, sederhananya seperti itu. Mungkin bukan tentang menulis saja menghasilkan pemikiran seperti itu, segala hal nampaknya kalau sudah serius dikerjakan, biasa dilakukan setidaknya akan bertemu pada tahap- tahap yang mudah.
Sepertinya, bagi seorang pemula yang menggeluti hobi menulis seperti saya, membicarakan waktu, kapan dan seperti apa mendapat sebuah gagasan atau ide untuk menulis, menurut saya, awalnya jelas pasti berpikir juga tentang apa yang mau di tulis, ketakutan dengan hasil tulisan, termasuk kapan memulainya.
Seiring waktu berjalan, seperti saya yang baru mengawali hobi menulis, secara perlahan ternyata ada baiknya menganggap kegiatan menulis sebagai salah satu cara menghibur diri di tengah banyaknya aktivitas yang harus di lalui setiap harinya.
Memfokuskan diri untuk menulis dengan tujuan self healing , sudah pasti akan jauh berbeda dari segi hasil, layaknya belajar atau bekerja untuk menghasilkan suatu karya.
 Namun memulai sebuah petualangan baru dalam dunia tulis menulis, mengatakan bahwa ini adalah bagian dari menghibur diri,  perlu jauhkan sebuah memikirkan seberapa indahnya kata-kata atau kalimat yang perlu dituliskan.
Ketika seseorang ingin belajar menulis dari teknik ini. Jadikanlah menulis sebagai sebuah alternatif bahwa kita bebas untuk berekspresi dan mengungkapkan semua pikiran, lewat perasaan yang kemungkinan selama ini menjadi sebuah beban.Â
Maka jadikan ini sebagai kesempatan untuk melatih dan mendorong diri kita  untuk tidak  takut akan penilaian orang lain yang belum tentu tepat.
Ada baiknya memulai belajar menulis di buku harian pribadi. Hal ini bertujuan agar, kebiasaan menulis dapat  diibaratkan seperti sedang melakukan langsung pada dirimu sendiri melalui media tulisan yang dibuat.
 Dengan demikian, kita akan terbantu untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik lagi.
Seperti yang saya rasakan, munculnya sebuah gagasan atau ide menulis, justru dapat berasal dari sebuah keresahan, tentang bagaimana kalau saya tiba- tiba malas dan berhenti menulis.Â
Sebenarnya tanpa kita sadari, melalui kebiasaan menulis tanpa adanya batasan tertentu justru akan menjadi sebuah energi baru dalam menikmati pembelajaran sebagai orang yang suka menulis.
Memaknai situasi tersebut, tentu menulis bukan soal menanti sebuah waktu untuk memulai, namun bagaimana menjadikan nilai menulis sebagai sebuah cara menghibur diri.Â
Ketika kebiasaan ini tumbuh oleh dasar menghibur, seiring berjalannya waktu dan kondisi, hal yang perlu di perhatikan ketika menulis adalah  bagaimana membuat sebuah salam pembuka, kemudian membuat sebuah paragraf pada media tertentu yang dipakai saat menulis.
Rambu- rabu awal yang perlu diperhatikan sejak awal menulis, pekerjaan terberatnya adalah, bagaimana mengajak pembaca untuk memahami maksud atau topik yang kita tulis. Teknik ini, akan mampu mendorong pembaca untuk membaca atau menyimak tulisan- tulisan yang kita buat secara ber ulang- ulang untuk di baca.
Sebaiknya paragraf awal menghadirkan unsur janji di awal materi yang di tulis, seperti hal menjebak yang kemudian berdampak pada keinginan pembaca untuk kembali mencermati sebuah pesan atau unsur lain dalam sebuah tulisan.
Dengan cara ini, sepertinya waktu bukanlah menjadi faktor penentu lahirnya sebuah karya tulisan. Semoga ada manfaatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI