Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Blog, Warung Kopi Lintas Generasi

4 Februari 2017   11:53 Diperbarui: 5 Februari 2017   12:34 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="warungkopi"][/caption]

Apa kesan pertama anda setelah berkunjung ke sebuah warung kopi atau yang dalam bahasa kerennya disebut kafe? Biasa aja? Bosan? Atau malah ingin balik lagi? Dalam suatu penelitian, kopi diketahui memiliki zat adiktif berupa kafein yang membuat peminumnya ketagihan, sehingga ingin meminumnya lagi dan lagi.

Blogpun demikian. Suatu blog dapat mengandung zat adiktif yang membuat pengunjungnya ketagihan. Jika dalam warung kopi terdapat peracik yang sudah handal membuat kopi, maka dalam blog sudah pasti ada seorang blogger yang handal membuat tulisan. Alhasil efek zat adiktif dalam sebuah tulisan hanya dapat diukur dan ditentukan oleh seberapa mahir si barista dalam menyajikannya.

Dewasa ini blog tidak hanya menjadi media hiburan saja, melainkan juga menjadi pekerjaan yang tak dapat dipandang sebelah mata. Lihat saja Raditya Dika, Asri Tadda, Cosa Ananda, bahkan putra bungsu presiden Indonesia—Kaesang Pangarep—hobbinya juga ngeblog.

Mungkin bagi sebagian orang yang tidak suka duduk berlama-lama di depan komputer, aktivitas blogging terasa sangat membosankan. Tapi bagi sebagian lainnya, berselancar di dunia maya ataupun blogging terasa amat menyenangkan. Mengapa? Karena blog bukan hanya media jejaring online biasa, tetapi…  

 

1. Ruang diskusi tanpa batas waktu dan anggota.

Blog; ibarat warung kopi yang tak pernah sepi oleh topik bahasan. Ia adalah ruang diskusi terbuka yang bebas dimasuki siapa saja. Tanpa perlu moderator, notulen ataupun time keeper. Temapun tidak perlu ditentukan. Karena nantinya akan terbentuk sendiri dalam pembicaraan.

Layaknya kopi tubruk yang digemari lelaki dewasa dan cappuccino yang digemari para remaja—blog pun punya penggemar yang berbeda-beda. Kanal politik dan bola diminati kaum lelaki dan dewasa. Fashion, gaya hidup dan wisata, ramai dikunjungi kawula muda. Sedangkan topik kesehatan dan masakan lebih digandrugi oleh wanita dan ibu rumah tangga.

Walau ini tak menutup kemungkinan mereka mengunjungi kanal yang bersilangan satu dengan yang lainnya, tak dapat dipungkiri sebuah blog pasti mempunyai langganannya masing-masing. Bukankah ruang diskusi hanya dapat diisi oleh orang-orang yang berpandangan sama?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun