Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, jadi Game Changer untuk lingkunganmu!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bulan Ramadan, Jangan Sampai Kalap dan Buang-buang Makanan

4 Maret 2025   13:20 Diperbarui: 5 Maret 2025   14:41 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan berlimpah saat Ramadan (Sumber: Freepik)

Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu umat muslim sedunia. Di bulan ini, berbagai jenis makanan tumpah ruah memenuhi jalanan, masjid, hingga ke rumah-rumah.

Seperti di sekitaran rumah saya, pada jam 3 sore, jalanan mulai ramai oleh para penjaja takjil. Di waktu maghrib, giliran masjid yang dipenuhi makanan berbuka hasil sumbangan para warga. Kembali ke rumah, perut diisi dengan makan berat. Lanjut tadarus selesai tarawih, ketika cemilan kembali disuguhkan.

Sayangnya, makanan yang berlimpah di momen Ramadan ini sering kali tidak dihabiskan dan berakhir menjadi sampah. 

Ya, volume lambung kita ternyata tidak kuat menampung banyak makanan di waktu yang relatif singkat. Di sisi lain, kita terlalu "lapar mata" untuk tidak melirik makanan setelah puasa seharian.

Baca juga: Refleksi 21 Februari: Hari Peduli Sampah Nasional, Sudahkah Kita Peduli?  

Fenomena Sampah Makanan di Indonesia

Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), seperti yang dilansir dari Antara (22/03/24), selama bulan puasa terjadi peningkatan 10 sampai 20 persen sampah sisa makanan. 

Di Jakarta sendiri, menurut Parongpong Waste Management dalam ABC, terjadi peningkatan 200 ton sampah selama bulan Ramadan. Begitu juga di wilayah lain, seperti Banda Aceh yang mengalami peningkatan 13 ton per harinya di bulan Ramadan.

Padahal di luar Ramadan, Indonesia sudah menduduki sebagai salah satu negara penghasil sampah makanan terbanyak. 

Laporan United Nations Environment Programme (UNEP) yang bertajuk Food Waste Index Report 2024, menunjukan bahwa Indonesia menghasilkan 14,73 juta ton sampah makanan per tahun, sehingga menjadikannya sebagai penghasil sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara.

Sedangkan di dunia, Indonesia menempati urutan kedua setelah Arab Saudi sebagai penghasil sampah makanan terbanyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun