Terlepas dari perizinan, Jouska juga terlihat seakan memiliki kontrak dengan saham berkode LUCK yang dimiliki oleh PT Sentral Mitra Informatika.Â
Hal ini terlihat dari cuitan beberapa korban Jouska, yang memperlihatkan bahwa sebagian besar dana mereka disalurkan ke saham LUCK tanpa memperbincangkannya terlebih dulu. Saham inilah yang akhirnya membuat korban Jouska teriak karena harganya telah jatuh berkali-kali lipat dari awal.
Dalam tampilan interface, PT Sentral Mitra Informatika memang terlihat sebagai perusahaan yang menjanjikan. Sayangnya, perusahaan ini masih terdengar asing di telinga masyarakat, terlebih mereka baru melakukan IPO (Initial Public Offering) pada November 2018 lalu.Â
Namun sayang mulai Agustus 2019 saham LUCK perlahan anjlok, hingga akhirnya menyentuh Rp 367 di akhir tahun 2019. Saham LUCK sempat menguat di Februari 2020 dengan Rp 880 per lembar, namun sayangnya kembali jatuh di maret akibat Covid 19. Hingga pada hari Jumat kemarin, 24 Juli, saham LUCK berada di harga yang lebih rendah daripada saat IPO, yaitu Rp 274 per lembar.
Dalam dunia investasi, dikenal istilah saham gorengan. Kalian tahu, gorengan? Makanan renyah yang nikmatnya tidak ketulungan, tapi sebenarnya tidak baik untuk kesehatan.
Salah satu ciri kental dalam saham gorengan adalah kenaikan harga yang tidak wajar. Dengan kata lain, saham ini sedang "digoreng" oleh pihak tertentu agar kinerjanya ternilai bagus dan akhirnya membuat orang-orang tergiur untuk turut membelinya.
Namun seperti gorengan, saham ini juga tidak bagus untuk dipegang terlalu lama. Hal ini dikarenakan harganya bisa mendadak ambyar seperti yang terjadi pada LUCK. Ya, setelah dilambungkan ke harga tertinggi oleh "pemain", saham LUCK seperti kehilangan pegangan dan jatuh bebas bahkan sebelum Covid 19 menyeruak.
Sayangnya ketika saham lain mulai membaik di bulan Juni, LUCK tampak kesulitan untuk bangkit. Hingga kini harganya masih stabil dikisaran Rp 200 sampai Rp 400 per lembar.
Saham gorengan biasanya akan masuk dalam Unusual Market Activity (UMA) yang dipantau pergerakannya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Tidak jarang juga BEI memberi peringatan, salah satunya dengan mengeluarkan daftar saham gorengan yang bisa kamu lihat di laman berikut ini.