1. Kerecehan Tanpa Batas
Kebangkitan Twitter dari alam kubur, pertama kali ditandai dengan ramainya hastag #RecehkanTwitter. Bahkan hastag ini tidak hanya berkeliaran di jagat Twitter saja, namun juga merambat ke negara tetangga yakni Instagram. Banyaknya screenshot tweet-tweet lucu dari penduduk Twitter, membuat penghuni Instagram penasaran, dan akhirnya menghidupkan kembali Twitter mereka yang sudah dibiarkan berdebu.Â
Salah satunya adalah saya, hehe..
Twitter sangat cocok bagi kamu untuk bernapas sebentar dari kerumitan hidup. Terkadang yang kita butuhkan untuk menyelesaikan masalah adalah berhenti sejenak dan tertawa, bukan?Â
2. SelebTwit Tidak Bermodal Paras
Jika Selebgram (Selebriti Instagram) berasal dari kalangan mereka yang berwajah cantik dan tampan, hal itu sama sekali tidak berlaku di jagat Twitter. Seorang SelebTwit (Selebriti Twitter) tidak berasal dari mereka yang berparas menawan, tubuh semamphai, atau kulit cerah. SelebTwit dinilai dengan seberapa ahli ia merangkum kata yang menarik perhatian penduduk sejagat raya.
Salah satu SelebTwit yang cukup menarik perhatian saya adalah pemilik akun @andihiyat. Dengan tweet yang sangat relatable dengan kehidupan kids zaman now, ia menjadi sangat terkenal. Bahkan salah satu tweetnya berhasil mendapatkan hampir 70 ribu retweets dan 65 ribu likes.
Mendengarkan dengan khusyuk segala omong kosongmu pic.twitter.com/ML3O2bTlH7— andi (@andihiyat) December 17, 2018
Sama seperti Selebgram yang rutin mengupdate foto atau kegiatan terbarunya, @andihiyat juga sering memposting cuitan di linimasanya. Dibanding memotivasi, cuitan @andihiyat lebih sering berisi keluh kesah dan kesadaran kita hidup, hihi. Dijamin ketika membacanya, kamu akan langsung mengiyakan dalam hati dan tertawa untuk diri sendiri.Â
Karena seperti kata Gusdur, "kemampuan untuk menertawakan diri sendiri adalah petunjuk adanya keseimbangan antara tuntutan kebutuhan, dan rasa hati di satu pihak, dan kesadaran akan keterbatasan diri di pihak lain."
Satu lagi yang menarik perhatian saya adalah cuitan seorang dosen Akuntansi di Universitas Padjajaran, ibu @ErsaTriWahyuni. Dalam cuitannya, bu Ersa menceritakan bahwa tidak hanya mahasiswa yang bisa stress menghadapi dospem (dosen pembimbing), namun dospem juga bisa stress menghadapi mahasiswanya, hikshiks..