Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Perihal Juventus yang Lemah Gemulai Itu!

27 Januari 2020   12:56 Diperbarui: 28 Januari 2020   09:15 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam laga melawan Napoli, Bonucci menyebut ia dan kawan-kawannya bermain dengan pergerakan bola yang lambat. (Foto: via juventus.com)

Walau, agresivitas transfer itu bagi Conte karena, "Tim ini secara garis besar kekurangan pengalaman, dan tidak memiliki bahan yang tepat untuk memenangkan setiap pertandingan yang ada."  

((KEKURANGAN PENGALAMAN DAN BAHAN YANG TEPAT))

Saya kira, akan lebih baik melihat bagaimana instabilitas La Vecchia Signora itu sebagai kembalinya tegangan kompetisi dimana pemenangnya akan ditentukan di partai pamuncak Serie A. Tidak ada lagi yang unstoppable.

Mungkin jawaban di atas akan terlihat sebagai dalih bagi keraguan terhadap Sarriball dalam membentuk sejarah baru Juventus. 

Juventus yang lebih menyerang, atraktif dan karena itu menghibur dengan kemenangan-kemenangan yang "estetik". Perlahan-lahan dan stabil menemukan cangkang baru identitas tim. 

Dalam bahasa yang lain, sebagai Juventini dengan tafsir sekena-kenanya ini, Mister Sarri adalah opsi yang tanggung dalam halaman pertama Era Baru Juventus. Juventus sudah harus menawarkan proyek ambisius dan menarik paksa Jurgen Klopp! Hahaha.   

Poinnya adalah situasi buruk yang menimpa Juventus selalu akan menjadi titik balik. 

Mereka yang berhimpun di dalamnya akan selalu mengembalikan totalitas yang redup subuh tadi. Saat bersamaan, energi demikian pun diperluas dalam jati diri Inter Milan atau Napoli, Roma atau Lazio. Termasuk Sampdoria, Atlanta atau AC Parma (yang pernah memiliki Buffon, Thuram, Canavarro, Crespo, Chiesa dan Veron). 

Pelan-pelan, mereka akan saling menguji diri siapa yang pantas berada di deretan Terunggul. Berjuang saling mengalahkan. 

So, kita mungkin akan melihat liga yang sengit seperti beberapa tahun ke belakang. Melihat lagi perburuan juara sepak bola yang tidak dikutuk dalam persaingan (politik) dua kasta seperti di Spanyol. Atau "The Big Four" gaya Britania. Kita melihat lagi sebuah daya tarik yang kembali ke posisinya. 

Tapi, masalahnya industri sepak bola adalah bisnis yang juga stabil di luar lapangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun