Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

7 Catatan dari Kemenangan Nyonya Tua

24 Oktober 2018   13:31 Diperbarui: 24 Oktober 2018   21:42 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gol Dybala ke gawang De Gea | Sumber: Getty Images

Mentalitas yakin unggul milik Nyonya Tua ini hanya mungkin lahir dari pengenalan yang jeli terhadap situasi lawan serta pendekatan taktikal yang tepat dari seorang Allegri. Kita bisa membuktikan ini dari kemampuan Pogba, dkk yang hanya menciptakan 2 tembakan tepat sasaran.

Keempat, pada akhirnya kita harus membicarakan arti penting "the Man Behind the Gun" milik Man Utd. 

Sosok pelatih yang pernah membawa Inter Milan mencapai treble winner dan juga menjadi cover majalah Rolling Stones sepertinya sedang berada di titik paling surut dari ide-idenya. Padahal, ketika mengatasi Chelsea di Stamford Bridge, Pogba, dkk bermain selayaknya tim besar di EPL. 

Ketika bertemu Juventus, pendekatan Mou tidak membuat anak-anak Setan Merah tampil lebih kreatif dan bertenaga. Mou, di akhir laga, malah menyebut Bonucci dan Chiellini bisa memberi kuliah di Harvard tentang bagaimana menjadi centre back yang baik. Seolah dirinya tak pernah melatih di Serie A saja. 

Atau, tidakkah Mou butuh rehat sejenak dari persaingan sengit klub-klub elit?

Sebelum masuk ke bagian kelima, mari kita kenang aksi Alen Boksic kala membobol gawang Peter Schmeichel pada 11 September 1996. Gol yang lahir dari keahlian Boksic sebagai Master of the Chip. 

Kelima, kejelian pendekatan Allegri. 

Pilihan pada sistem 4-4-3 dengan poros Bentancur-Pjanic-Matuidi di tengah. Skema ini sebelumnya telah diuji pada laga melawan Genoa yang berakhir seri. Sementara di barisan depan, Mandzukic dan Cuadrado menjadi opsi pertama. Di belakang, Benathia berduet dengan Bonucci.

Kita bisa melihat jika skema seperti ini segera berubah ketika Juventus dalam tekanan. Cuadrado dan Mandzukic membentuk formasi 5 gelandang dengan menyisakan Ronaldo di depan. Walhasil, sedangkal yang saya candrai, Juventus menjadi lebih dinamis dan fleksibel dalam menghadapi perubahan situasi bermain. 

Hal yang sama dipertunjukan tadi subuh waktu Indonesia. Bedanya, selain faktor Chiellini yang menghadirkan ketenangan, Allegri sepertinya faham jika Dybala sedang dipenuhi keberuntungan di level Champions League. Dan, tentu saja, Juventus tidak melakukan kesalahan yang sama saat dipaksa seri Genoa. Kesalahan yang disebut Allegri, seperti tertidur di babak ke dua!

Keenam, tentang Ronaldo yang pernyataannya di atas menegaskan jika dirinya telah mengintegrasikan mentalitas juara ke dalam proyek Juventus. Dalam pengintegrasian itu, yang paling bisa dilihat adalah kehadiran Ronaldo telah menunjukan dua peran kunci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun