Mohon tunggu...
Tut WuriHandaYani
Tut WuriHandaYani Mohon Tunggu... Mahasiswi

nothing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gulma yang Bermanfaat

13 November 2020   13:00 Diperbarui: 13 November 2020   13:02 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Tumbuhan Eceng Gondok

Oleh:

ANNISA TARWIYANDA, I KADEK KRISNA ADI WINATA, dan TUT WURI HANDAYANI           

  • PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang 

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah 1,904,569 km2,dan Negara dengan pulau terbanyak ke-5 setelah Swedia, Finlandia, Norwegia, dan Kanada dengan jumlah 18.307 Pulau. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara kepulauan terluas di dunia dengan luas lautan 3.273.810 km² dan luas daratan 1.919.440 km² .

Ekosistem air yang pertama adalah ekosistem laut merupakan jenis ekosistem yang berada di wilayah perairan laut. Ekosistem yang kedua adalah ekosistem sungai atau air tawar. Didalam kawasan perairan danau, eceng gondok tumbuh di pinggir danau mulai dari 5 m sampai sejauh 20 m. Perkembangan eceng gondok dipicu oleh peningkatan kesuburan di wilayah perairan danau (eutrofikasi), sebagai akibat dari erosi dan sedimentasi lahan, berbagai aktivitas  manusia (mandi, cuci, kakus atau MCK), budidaya perikanan (keramba jaring apung), limbah transportasi air, dan limbah pertanian.

Di samping keberadaannya yang merugikan untuk ekosistem air eceng gondok juga memiliki dampak positif, akan tetapi dalam hal ini banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana memanfaatkan eceng gondok. Salah satu pemanfaatan eceng gondok adalah dengan  menjadikan eceng gondok sebagai pupuk kompos (pupuk organik). Petani saat ini sudah mengenal adanya pupuk anorganik yang unsur haranya sangat tinggi namun laju pertumbuhan ekonomi pun sangat meningkat sehingga berdampak pada kenaikan barang termasuk harga pupuk anorganik yang akan memberatkan para petani.

2. Rumusan Masalah

a. Apa itu tanaman eceng gondok?

b. Bagaimana proses pembuatan pupuk organik segoro melalui teknologi fermentasi?

c. Apa saja kandungan dari pupuk organik segoro?

  • PEMBAHASAN

a. Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

Eceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan salah satu jenis tumbuhan air terbesar yang mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan baru yang sangat besar sehingga merupakan gulma di wilayah perairan yang hidup terapung pada air yang dapat mengganggu saluran transportasi perairan.Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan Carl Friedrich seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada abad ke 19 tepatnya pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di sungai Amazon Brazilia. Tumbuhan ini menyebar keseluruh dunia dan tumbuh pada daerah dengan ketinggian berkisar antara 0-1.600 m diatas permukaan laut yang beriklim dingin. Penyebaran tumbuhan ini dapat melalui kanal, sungai dan rawa serta perairan tawar lain dengan aliran lambat.

Perkembangbiakan eceng gondok terjadi secara vegetatif maupun secara generatif. Perkembangan secara vegetatif terjadi bila tunas baru tumbuh dari ketiak daun, lalu membesar dan akhirnya menjadi tumbuhan baru. Setiap 10 tanaman eceng gondok mampu berkembangbiak menjadi 600.000 tanaman baru dalam waktu 8 bulan, Eceng gondok dapat mencapai ketinggian antara 40 - 80 cm dengan daun yang licin dan panjangnya 7 -25 cm.

Ciri morfologi daun eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di atas permukaan air yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Daunnya tunggal dan berwarna hijau, memiliki bentuk oval, ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun berbentuk gelembung, permukaan daun licin. Gelembung di dalam batang eceng gondok penuh dengan udara yang berperan untuk mengapungkan tanaman di permukaan air. Lapisan terluar petiole merupakan lapisan epidermis. Pada bagian bawah terdapat jaringan tipis sklerenkim dengan bentuk sel yang tebal (parenkim). Di dalam jaringan parenkim terdapat jaringan pengangkut (xylem dan floem). Rongga-rongga udara di dalam batang dibatasi oleh dinding penyekat berupa selaput tipis berwarna putih.

Sistem perakaran tanaman eceng gondok adalah akar serabut, sistem akar serabut memiliki fungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman, akar berperan untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam air. Dibagian ujung akar terdapat kantung akar berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur atau partikel-partikel yang terlarut dalam air. Bunga eceng gondok termasuk dalam klasifikasi bunga majemuk dan bertangkai. Beberapa ciri morfologi dari bunga eceng gondok antara lain berbentuk karangan bunga bulir, kelopaknya berbentuk tabung, mahkota bewarna ungu muda, biji tanaman eceng gondok memiliki bentuk bulat dan berwarna hitam, sedangkan buah eceng gondok berbentuk kotak beruang tiga dan berwarna hijau.

Berdasarkan habitatnya eceng gondok hidup di daerah tropis sampai sub tropis diperairan yang dangkal dan berair keruh dengan suhu berkisar antara 280C-30 0C dan kondisi pH berkisar antara 4-12, tepatnya di pinggiran sawah,danau, waduk, rawa dan kawasan inundasi dipinggiran sungai dari hulu sampai hilir (muara) yang mengapung di atas permukaaan air. Di Indonesia, terdapat tiga jenis eceng gondok, yakni eceng gondok sungai, eceng gondok rawa, eceng gondok kolam. 

Faktor lingkungan yang menjadi syarat untuk pertumbuhan eceng gondok adalah sebagai berikut :

1. Cahaya matahari, PH, dan suhu pertumbuhan eceng gondok sangat memerlukan cahaya matahari yang cukup, dengan suhu optimum antara 250c -30, hal ini dapat dipenuhi dengan baik didaerah beriklim tropis. Di samping itu untuk pertumbuhan yang lebih baik, eceng gondok lebih cocok terhadap pH 7,0-7,5 jika pH lebih atau kurang maka pertumbuhan akan terlambat.

2. Ketersediaan nutrien derajat keasaman (pH) air pada umumnya jenis tanaman gulma air tahan terhadap kandungan unsur hara yang tinggi. Sedangkan unsur N dan P kebanyakan terdapat dalam air buangan domestik.

b. Proses Pembentukan Pupuk Eceng Gondok

  • Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam Pembuatan pupuk padat eceng gondok (Eichhornia Crassipes)
    1. Mengumpulkan Tanaman Eceng Gondok basah secukupnya (4 kg).
    2. Mencuci bersih Tanaman Eceng Gondok.
    3. Memotong Tanaman Eceng Gondok hingga menjadi bagian terkecil menggunakan pisau atau alat pemotong lainnya..
    4. Menhaluskan Tanaman Eceng Gondok hingga menjadi halus menggunakan alat penggiling atau secara penghalusan manual, saat proses penghalusan dicampurkan dengan air guna mempermudah proses penghalusan.
    5. Mendiamkan hasil penghalusanTanaman Eceng Gondok selama 3-5 hari.
    6. Memeras dan memisahkan antara eceng gondok padat dengan cairan eceng gondok.
    7. Menjemur Eceng Gondok padat hingga benar-benar kering.
    8. Pupuk eceng gondok padat yang berkualitas bagus apabila bau eceng gondok tidak tercium kembali atau berbau harum seperti teh.
  • Pembuatan pupuk cair eceng gondok (Eichhornia Crassipes)
  1. Mengumpulkan Tanaman Eceng Gondok basah secukupnya (4 kg).
  2. Mencuci bersih Tanaman Eceng Gondok.
  3. Memotong Tanaman Eceng Gondok hingga menjadi bagian terkecil menggunakan pisau atau alat pemotong lainnya.
  4. Menhaluskan Tanaman Eceng Gondok hingga menjadi halus menggunakan alat penggiling atau secara penghalusan manual, saat proses penghalusan dicampurkan dengan air guna mempermudah proses penghalusan.
  5. Mendiamkan hasil penghalusanTanaman Eceng Gondok selama 3-5 hari.
  6. Memeras dan memisahkan antara eceng gondok padat dengan cairan eceng gondok.
  7. Eceng gondok cair ditaruh dalam wadah dan didiamkan dalam wadah tertutup.
  8. Eceng gondok cair dituang dalam wadah terbuka, lalu diberi cairan yakult dan larutan gula pasir, setelah itu, ditaruh dalam wadah tertutup yang berbeda.
  9. Eceng gondok cair dalam wadah tertutup dibuka 24 jam sekali guna mengeluarkan gas CO2 (karbondioksida).
  10. Pupuk eceng gondok cair berkualitas bagus ketika tidak tercium bau apapun.

c. Kandungan Pupuk Organk Eceng Gondok

Eceng gondok mempunyai sifat-sifat yang baik antara lain dapat menyerap logam-logam berat, senyawa sulfida, selain itu mengandung protein lebih daari 11,5% dan mengandung selulosa yang lebih banyak daripada non selulosanya seperti lignin, abu, lemak, dan zat-zat lain. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara tahun 2008 eceng gondok memiliki unsur-unsur kimia berupa bahan organik sebesar 78,47%, C organik 21,23% , N total 0,28%, P total 0,0011%, dan  K total 0,16%. Kandungan dalam pupuk eceng gondok ini memberi sejuta manfaat diantaranya, merangsang pembentukan akar baru, memperkuat batang, memenuhi kebutuhan Fosfor, merangsang pembentukan bunga dan buah, membuat tanaman lebih hijau, mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, jumlah cabang), menambah kandungan protein hasil panen dan lain sebagainya.

C. KESIMPULAN

  1. Dapat mengurangi populasi Eceng Gondok di perairan.
  2. Dapat menambah penghasilan dengan memanfaatkan limbah eceng gondok.
  3. Dapat mengehmat biaya dalam proses pemupukan.
  4. Dapat menanggulangi masalah kekurangan ataupun harga yang tinggi pada pupuk anorganik.
  5. Dapat memberi inovasi kepada masyrakat luas khususnya yang mengalami kondisi perairan yang terlalu banyak eceng gondoknya.

Daftar Pustaka

Afandie, Rosmarkam. Ilmu Kesuburan.

Anastasia, R, Febuari 2015. Pengujian Pupuk Organik Cair dari Eceng Gondok (Eichhorniacrassipes)  Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea). Jurnal MIPA UNSRAT.

Anton, Gerbono, Kerajinan Eceng Gondok.

Ardiwinata. 1985. Musuh Dalam Selimut di Rawa Pening. Bandung : Kementrian Pertanian.

Ayub, S, Pernata. 2004. Pupuk Organik Cair. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Fitriah, Nur, Aini. Juni 2013. Pengaruh Penambahan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotusostreatus). Jurnal Sains dan Seni Pomits

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun