Mohon tunggu...
sigit purwanto
sigit purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya jurnalis. Pemburu durian. Ketua durian traveler Indonesia

suka jalan-jalan. selalu mengamini di setiap persimpangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berburu Durian di Jepara

26 April 2018   09:22 Diperbarui: 26 April 2018   15:23 4890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari masih sangat pagi ketika kami bergegas,  tujuan  kami pertama adalah berburu durian di pasar Ngabul yang letaknya di tengah kota. 

Kalau anda mencari surga durian di pasar Ngabulah tempatnya,  selepas subuh ratusan pedagang durian dari seantero Jepara tumpah ruah di pasar ini.  Harganya masih sangat murah Rp 30 ribuan, itu  belum nego apalagi kalau di mborong bisa sikat miring harganya.  

Soal kualitas tak perlu risau hampir semua yang saya jajal tak ada yang mengecewakan.  Klunya ke padagang adalah carikan duren yang kuning "brek" seabrek durian kuning di pilihkan anda tinggal pilih. 

Musim durian jepara biasanya di mulai dari bulan September hingga Februari. Di bulan bulan itu Pasar ngabul yang biasanya hanya pasar klontong biasa berubah jadi pasar durian.
" Ini dah akhir musim mas coba datang awal bulan duriannya sampe tumpag ke jalan kata mas Isnul. 

Menariknya mayoritas pedagang dan pembeli adalah ibu-ibu bermodalkan lidi panjang mereka menusuk durian dan mengecap rasanya. "Sruput" enak iki perlu di coba. 

"Ini saya dapat mas,  dagingnya kuning cuantik harganya Rp 30 ribu rupiah kata pak Sigit Rahadi durian traveler dari Solo. Otomatis rombongan pemburu yang berpecar  langsung berkumpul lagi.  
"Ini enak "!!! sontak Suparta Zoel durian traveler dari Semarang, " "lembut krimi manis dan ndak terlalu pait" Katanya mengebu-gebu


Durian tanpa nama ini memang kelihatan sangat menggugah selera,  daging kuning cerah. Rasanya beeuuh kriminya ndak nahan. Sangat lembut tanpa serat seperti mentega. Itu baru satu durian,  pagi ini kami bergelinjangan sarapan 3 buah durian yang cantik kuning  mulus dan murah. Baru sampe pasar saja sudah nemu begini cantiknya, saya semakin yakin Jepara memang punya potensi durian yang molek molek dah lupakan petruk. 

Oh iya jangan tanya petruk ke pedagang durian, pasti semua durian yang tanpa nama berubah jadi petruk semua.

"Saya cari petruk bu"
"Ya ini semua petruk!!!  kata ibu pedagang. Sambil menujuk setumpuk durian dengan berbagai varian.  Pasti begitu jawabnya. Klunya "saya cari durian kuning" itu aja. 

Pasar durian Ngabul di mulai dari pukul 4 pagi hingga pukul 9-nan.  Kalau telat datang jangan takut masih buanyak pedagang yang jualan di pinggir jalan sepanjang arah ke pasar ngabul soal rasa ya so so selain kurang fresh harganya pun sudah di dongkrak berkali lipat. Pilihan anda mau bangun pagi dapet durian murah dan fresh atau kesiangan makan durian asem dan mahal.. Hahaa. 

Blusukan dipasar memang enak kita bisa ngobrol tawar menawar dengan pedagang.  Kalau nasib mujur bisa dikasih tester gratis kalau mau mujur lagi bisa dikenalin ma anak gadisnya tapi ndak testernya ya. Hahha nanti kowe di keroki pakai kulit duren nek "mbajuk" . Hahaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun