Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bangunkan dengan Hati: Seni Guru Menyapa Siswa yang Tertidur di Kelas

25 September 2025   16:47 Diperbarui: 24 September 2025   16:21 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan diskusi kelompok pun bisa dijadikan sarana: “Coba temanmu mulai dulu, nanti kamu lanjutkan.” Cara ini tidak hanya membangunkan, tapi juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap proses belajar.

3. Gunakan Humor Ringan

Humor bisa menjadi senjata ampuh untuk menghidupkan suasana kelas. Tanpa perlu mengejek, guru bisa menyelipkan komentar ringan: “Sepertinya kamu sedang melatih mimpi siang ya?” atau “Wah, ketiduran di tengah pelajaran seru ini!” Kalimat sederhana ini membuat siswa sadar tanpa merasa terhina. Humor mengundang senyum, bukan rasa malu.

4. Interaksi Pribadi

Jika kantuk terjadi berulang kali, membangunkan saja tidak cukup. Guru perlu berbicara secara pribadi. Saat jeda kelas, tanyakan dengan tenang apakah mereka kurang tidur, sedang sakit, atau punya masalah lain. Kadang solusi sesederhana minum air atau melakukan peregangan sebentar bisa membantu. Dengan pendekatan personal ini, siswa merasa diperhatikan, bukan dipermalukan. Empati guru akan melekat jauh lebih lama dibanding teguran keras.

5. Ciptakan Lingkungan Kelas yang Aktif

Kelas yang monoton akan cepat membuat siswa mengantuk. Sebaliknya, kelas yang dinamis menjaga energi tetap menyala. Guru bisa menyelipkan diskusi kelompok, kuis singkat, atau permainan edukatif. Aktivitas fisik kecil seperti berdiri untuk menulis di papan juga membuat tubuh kembali segar. Metode belajar yang bervariasi tidak hanya membuat siswa terjaga, tetapi juga meningkatkan minat belajar mereka.

6. Peringatan Halus

Tidak semua kantuk bisa diatasi dengan humor atau aktivitas. Ada kalanya guru perlu memberikan peringatan. Namun, peringatan tidak harus keras. Kalimat sederhana seperti: “Kalau merasa ngantuk, coba tarik napas dalam dan tegakkan tubuh,” atau “Setelah kelas, kita bisa bicara cara mengatur tidur,” sudah cukup memberi sinyal. Dengan begitu, siswa tahu guru peduli tanpa merasa dipermalukan di depan teman-temannya.

7. Edukasi Pola Tidur

Masalah kantuk sering kali bukan soal kelas, tetapi soal gaya hidup. Karena itu, guru juga bisa mengambil peran sebagai pendidik kesehatan. Berikan tips tidur cukup, dorong siswa untuk membuat jadwal belajar yang seimbang, dan libatkan orang tua dalam mengawasi pola tidur anak. Edukasi sederhana ini akan menumbuhkan kesadaran bahwa belajar tidak bisa optimal tanpa tubuh yang bugar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun