Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Runtuhnya Budaya Karena Bahasa yang Dilupakan

6 Agustus 2025   17:06 Diperbarui: 6 Agustus 2025   19:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak sedang menolak kemajuan, tapi kita juga tidak boleh memutus akar sejarah kita. Bahasa Indonesia memang bahasa pemersatu, tetapi bahasa ibu adalah jiwa yang menegakkan keberagaman.

Akhirnya, Pilihan di Tangan Kita

Sebagai orang tua, guru, atau anggota masyarakat, kita punya peran penting. Mari ajarkan anak-anak bahasa ibu mereka, bukan hanya untuk berbicara, tetapi untuk memahami siapa diri mereka sebenarnya.

Jika tidak dimulai sekarang, mungkin suatu hari nanti kita hanya bisa mengenang bahasa ibu melalui buku-buku tua di perpustakaan, atau melalui rekaman suara para tetua yang telah tiada. Jangan biarkan itu terjadi.

Karena setiap kali kita mengajarkan satu kata bahasa ibu pada anak-anak kita, kita sebenarnya sedang menjaga peradaban agar tetap hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun