Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tugas Sunyi Panitia Survei, Mengawal Keadilan dari Lapangan

25 Juni 2025   16:24 Diperbarui: 25 Juni 2025   16:24 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menelusuri jejak keadilan, satu pintu rumah dalam satu langkah keberanian. Sumber: Dok. Pribadi 

Tugas Sunyi Panitia Survei Jalur Afirmasi, Mengawal Keadilan dari Lapangan

Dalam sistem seleksi yang katanya objektif, masih adakah ruang untuk keberpihakan? Di balik lembar berita acara dan koordinat rumah calon siswa, panitia survei adalah penjaga keadilan terakhir. Maka keberanian dan integritas merekalah yang akan menentukan: apakah afirmasi benar-benar afirmatif, atau hanya formalitas administratif?

Di tengah gegap gempita penerimaan siswa baru, seluruh panitia SPMB bekerja keras menjaga proses tetap adil, akuntabel, dan bermartabat. Masing-masing punya peran penting. Namun, ada satu peran yang kerap sunyi namun strategis- panitia survei jalur afirmasi dan domisili. Mereka bukan pengambil keputusan akhir, tetapi dari kejujuran dan ketepatan data yang mereka laporkan, keadilan pendidikan bisa benar-benar menyentuh mereka yang layak.

Sunyi Tapi Strategis

Sama seperti panitia SPMB pada umumnya, Panitia survei juga tidak perlu mendapat sorotan media. Mereka bekerja dalam sunyi tapi strategis. Mereka adalah "mata" dan "hati nurani" sistem seleksi afirmasi. Mereka turun langsung ke lapangan: mengetuk pintu satu persatu rumah calon siswa, mencatat kondisi sosial, memotret bukti domisili, dan merekam data yang menjadi penentu apakah seorang anak layak dibantu atau tidak.

Mengapa Tugas Ini Sangat Strategis?

Panitia survei memiliki jalur yang strategis untuk:

  • Menentukan siapa yang benar-benar berhak menerima akses afirmasi.
  • Mencegah manipulasi dan penyalahgunaan jalur afirmasi.
  • Menjaga marwah keadilan sosial dalam pendidikan.

Mereka akan dan harus bekerja dengan tegas dan terarah. Setidaknya ada 4 hal yang harus mereka terapkan:

  1. Faktual - Berdasarkan data nyata, bukan asumsi.
  2. Netral - Tak tunduk pada tekanan atau titipan.
  3. Jujur - Tidak memoles data demi kepentingan tertentu.
  4. Empatik - Mengutamakan kepentingan calon siswa yang rentan.

Tugas ini bukan administratif semata, tetapi tanggung jawab moral. Mereka harus jujur dalam sunyi, adil di tengah tekanan, dan berani ketika berhadapan dengan godaan "titipan".

Hal yang menjadi penting untuk edukasi adalah bahwa masyarakat harus mendukung, bukan mengganggu. Caranya adalah dengan mendorong untuk: 

  • Bersikap jujur dalam proses verifikasi
  • Tidak mencoba menyuap atau memanipulasi data
  • Memberikan perlindungan kepada panitia survei dari tekanan sosial dan politik

Antara Titik Koordinat dan Keadilan Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun