Mohon tunggu...
Yayank Maulana
Yayank Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang manusia biasa yang suka menulis dan berkelana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berhenti Mengeluh dan Kamu akan Bahagia

24 Agustus 2022   06:57 Diperbarui: 28 Agustus 2022   17:38 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengeluh?

Hampir setiap dari kita pernah melakukannya. Mengeluh karena diberi rezeki tak sesuai  kehendak. Jabatan yang diinginkan dalam sebuah pekerjaan tak pernah meningkat. Profesi yang dijalani saat ini amat berat dan tak sebanding hasil yang diperoleh. Mengeluh karena selalu merasa kurang dan kurang dalam segala hal.

Mengeluh itu manusiawi. Tapi, bagaimana jika rutin dilakukan? Merutuki hidup saban waktu. Tanpa berusaha berbuat sesuatu untuk keluar dari setiap masalah yang dihadapi. Membiarkan hati dimasuki energi negatif yang datang dari luar. Pada akhirnya menyerah dan menjadi manusia sia-sia yang terlahir ke Bumi.

Berhenti mengeluh dan kamu akan bahagia. Mengeluh adalah pekerjaan orang-orang yang tak memiliki mimpi serta harapan dalam kehidupannya. Perbuatan orang-orang yang tidak memiliki jiwa pejuang sebagai seorang pemenang. Mereka lupa bersyukur atas segala yang dirahmati Tuhan padanya. Lupa bahwa apa yang dikeluhkan, itu pula menjadi harapan jutaan orang di luar dirinya.

Tak sedikit menginginkan pekerjaan yang sama yang kita kerjakan saat ini. Banyak yang ingin menggantikan posisi kita. Banyak pula yang merasa lebih dari cukup jika mampu memiliki apa yang kita punyai sekarang.

Untuk itu berhentilah mengeluh. Jalani semuanya dengan lapang dada. Lakukan segala usaha untuk menggapai apa yang dikeluhkan. Jika jatuh bangkit lagi. Bila gagal coba lagi. Hingga tiba waktu Tuhan menunjukkan kuasa-Nya bahwa kamu pantas disudahi setiap kesusahan. Pada waktu yang sama hidupmu akan dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Tuhan yang sama.

Sang pemilik jagad raya senantiasa memperlakukan hamba-Nya dengan adil. Siapa yang bersungguh-sungguh tentu mendapat apa yang diinginkan. Man jaddah wa jaddah. Itu pasti bagi orang yang percaya. Agama dan kepercayaan apa pun melarang umatnya pantang berputus asa, bukan?

Berhenti mengeluh dan kamu akan bahagia. Bahagia tidak terletak pada tingginya sebuah jabatan. Tak terdapat pada banyaknya harta. Juga tidak terdapat pada seluruh fasilitas lain yang kita miliki. Bahagia itu sederhana saja. Tak perlu dicari ke mana-mana. Tak penting mencoba meraihnya sesuai keinginan manusia. Bahagia itu kita yang ciptakan. Sesederhana apa pun menjalani kehidupan, jika mampu menerimanaya dengan suka cita, itulah bahagia.

Mereka yang berada di balik meja gedung pencakar langit belum tentu bahagia. Mereka yang berada di balik mobil dengan harga milyaran itu, tak menjamin dapat merasakan sebuah kebahagiaan. Banyak di antaranya hidup berantakan karena tak mapu menikmati apa yang Tuhan berikan padanya. Lalu apa yang kita cari dalam hidup ini, teman?

Segala yang ada hanya fana. Semua akan hilang dan pergi di satu waktu. Hidup tak abadi. Semua yang tercipta akan mati dan hancur menjadi debu. Temukan bahagiamu dengan 1001 kemudahan yang telah disediakan Tuhan di Bumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun