Mohon tunggu...
Gian Darma
Gian Darma Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

seorang yang suka seni dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Mudah Diperalat Eksktremis

18 Februari 2023   03:19 Diperbarui: 18 Februari 2023   03:40 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2009 Abdurrahman Wahid atau kita kenal sebagai Gus Dur pernah menulis soal Kekhilafahan , tepatnya kritik atas khilafah  dalam buku Ilusi Negara Islam.

Dalam buku itu dia mengemukakan bahwa khilafah adalah bagian dari strategi ekstrimis dalam menghancurkan negara bangsa. Tentu tidak mudah bagi Gus Dur untuk menuliskan itu mengingat dia merupakan ulama yang disegani umat dan bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam sendiri. Beliau juga pernah belajar ilmu agama Islam di luar negeri.

Sehingga jika dia mengkritik soal kekhilafahan  dalam konteks negara modern seperti sekarang ini tentu dalam maknanya. Gus Dur sudah berulang kali "dijahati" oleh rezim Orde Baru. Kita bisa melihat, beberapa muktamar NU di zaman itu diacak-acak sehingga sedikit kacau dan umat  Islam moderat terpecah-pecah

Saat Muktamar di satu daerah di Jawa Barat di 10 terakhir masa pemerintahan Soeharto,  Gusdur sudah melihat bahwa ada bebeapa kelompok tokoh ultra kanan artinya radikal sudah berada di tengah-tengah masyarakat. Mereka bergiatan dan menyebarkan faham yang disebut Gus Dur ekstremis secara diam-diam.

Jika anda menyukai sejarah mungkin Anda pernah membaca bagaimana pandangan Gus Dur soal islam radikal itu dan apa sebenarnya yang diingini oleh mereka terhadap umat Islam di Indonesia.

Islam radikal seperti misalnya HTI yang diadaptasi dari HT di luar negeri sejatinya adalah gerakan poltik di satu negara. Gerakan satu negara itu kemudian isunya diolah sedemikian rupa sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan seluruh umat Islam di dunia.

Jika umat sudah menerima, kemudian gerakan itu menekankan bahwa kekhilafahan sangat penting bagi mereka. Ini yang dilakukan "para ekstremis" ISIS di Suriah. Meski sebagian besar penduduk Suriah merupakan umat Islam, namun bentuk negaranya adalah negara bangsa (nation state) sesuai dengan kaidah negara modern.

Para ekstremis yang merupakan oposisi kemudian mengajak umat Islam seluruh dunia untuk menganggkat senjata bagi tegaknya kekhalifahan yang akan mereka usung. Padahal konteks sebenarnya tidak begitu. Mereka hanya ingin ISIS atau kelompok mereka menang atas pemerintahan resmi Suriah. Dan akhirnya ISIS kalah.

Banyak orang yang 'keblinger' soal kekhilafahan tidak bisa melihat contoh ISIS ini dengan baik. Mereka sudah terperdaya oleh gambaran keindahan kekhilafahan. Padahal itu hanya ilusi.

Mungkin kita perlu membaca buku Gus Dur soal ini. Agar kita bisa mendapat pencerahan dan prespektif berbeda soal negara modern dan kekhilafahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun