Mohon tunggu...
Tuhu Nugraha Dewanto
Tuhu Nugraha Dewanto Mohon Tunggu... Konsultan - Principal of Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)

I am a digital and metaverse business consultant with a broad experience in various fields including consulting, training, lecturing, and digital campaign execution. My expertise lies in social media, digital transformation, integrated digital strategy, cybersecurity, and new technology such AI, blockchain, and metaverse. I have collaborated with over 100 clients across diverse industries and have been involved as a mentor in multiple startup incubation programs. In addition to my consultancy work, I am also an experienced trainer and guest lecturer, with over 2000 hours dedicated to teaching digital transformation, digital marketing, and social media. I have worked with large companies and institutions across Indonesia, and my opinions on digital marketing and social media have been featured in prestigious Indonesian media. Moreover, I have expanded my expertise to the international stage, speaking about new technologies like AI and blockchain in various countries including Dubai, Istanbul, and Singapore.

Selanjutnya

Tutup

Money

Social CRM Part 5: How To Get Relevant Database

13 Oktober 2012   02:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:53 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tulisan sebelumnya, saya membahas untuk membangun Social CRM sebagai bagian dari strategi digital yang terintegrasi, tidak bisa asal mengumpulkan database. Tapi perlu dipikirkan bagaimana memperoleh databse yang memang relevan, agar konversi ke penjualan juga tinggi. Apabila tertarrik dengan isu ini, sila baca di sini.

Kali ini saya akan membahas, bagaimana caranya memperoleh database yang relevan itu? Ada beragam cara untuk mendapatkan database, yang relevan, dan memang berpotensi tertarik dengan produk kita.

Quiz / Competition

Hal ini sepertinya sangat lazim bagi brand-brand yang hadir di ranah digital. Strategi digital brand seringkali tidak lepas dari memotivasi audiens dengan memberi hadiah, agar menarik perhatian mereka, dan mau berinteraksi dengan brand, misalnya tujuan akhirnya konversi menjadi follower Twitter atau fans di Facebook.

Namun jarang sekali brand yang mengumpulkan database audiensnya dari kuis atau kompetisi yang dibuat. Mereka cukup puas hanya sekedar menambah jumlah follower atau fans. Padahal hanya tinggal menambahkan satu langkah saja, maka akan terkumpul database yang sangat berharga di masa depan. Untuk mengetahui data mendasar apa yang bisa diminta, saya pernah membahasnya di artikel ini.

Special Offer

Hal lain yang bisa dilakukan sebagai insentif bagi audiens untuk memberikan database-nya, adalah memotivasi dengan memberikan penawaran khusus bagi anggota. Misalnya potongan harga khusus untuk anggota.

Exclusive Community

Strategi lain yang bisa dilakukan adalah mereka akan jadi bagian dari sebuah komunitas eksklusif. Misalnya untuk melihat konten sebuah website atau mencoba sesuatu, eksklusif hanya anggota. Dan tidak sembarang orang bisa menjadi anggota. Mereka yang direkomendasikan oleh anggota lah yang bisa menjadi anggota.

Newsletter

Sebuah informasi bisa menjadi sampah, atau sangat berharga tergantung bagi siapa. Oleh karena itu, berikan opsi daftar langganan newsletter bagi mereka yang tertarik dengan isu seputaran produk Anda. Ini berarti kemungkinan membeli produk Anda juga akan sangat besar.

E-Book & Slideshare

Beberapa produk membutuhkan edukasi, dan informasi yang sangat mendalam, sebelum konsumen melakukan pembelian. Kenapa tidak membuat e-book gratis, dimana nantinya kita meminta mereka untuk meninggalkan data. Atau bisa juga dengan menggunakan slideshare, dimana apabila menggunakan fasilitas yang berbayar, Anda bisa meminta database mereka yang mengunduh presentasi Anda

Tentu saja setelah mereka kita edukasi melalui e-book atau materi presentasi yang diunduh, pertama akan terbetuk kepercayaan pada perusahaan dan produk Anda, kedua akan tertarik untuk membeli, atau kalau mereka bukan yang membeli, akan merekomendasikan ke orang lain yang mungkin membutuhkan. Dan dengan mengunduh, berarti sudah menseleksi audiens yang memang benar-benar tertarik dengan produk Anda. Dengan ini Anda membangun reputasi terlebih dahulu, baru konsumen akan percaya dan tertarik untuk membeli.

Free Sample

Akuisisi data konsumen bisa juga dilakukan dengan membagikan sample produk, jangan salah di media digital pun banyak brand telah melakukannya. Misalnya hanya dengan memasukkan data, beberapa brand Unilever Indonesia akan mengirimkan contoh produk terbarunya ke konsumen.

Dan bagi konsumen mendapatkan produk gratis tetap saja diburu, asal tidak ribet. Ini insight menarik yang saya peroleh ketika melakukan Focus Group Discussion (FGD) komunitas fans FB & Twitter brand.

Free Trial / Free Usage Limited Feeature

Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan penyedia software. Mereka memberikan kesempatan untuk mencoba dalam jangka waktu tertentu, atau memberikan jasanya secara cuma-cuma namun fiturnya terbatas.

Namun dari sini akan terkumpul database, yang mempunyai banyak sekali kegunaan untuk analisa perilaku konsumen, pengembangan produk, hingga mengkonversi mereka menjadi pengguna berbayar. Ambil contoh Hootsuite, slideshare bahkan Linkedin. Mereka memberikan jasanya gratis, untuk yang versi terbatas, untuk mendapatkan fasilitas yang lebih banyak, lebih cepat atau lebih nyaman. Mereka diharapkan untuk upgrade ke berbayar.

Dari beragam strategi digital diatas untuk mengumpulkan database, metode apa yang paling tepat dengan karakteristik produk Anda?

Artikel lain terkait Social CRM:

Social CRM: The Future of Social Media & Digital Strategy

Social CRM Part 2: Start with Database

Tuhu Nugraha Dewanto

Follow on Twitter: @tuhunugraha

LinkedIn: http://www.linkedin.com/in/tuhunugraha

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun