Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Pemerhati Pendidikan dan Pegiat Literasi Politik Domestik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Semut "Cipika-Cipiki" Saat Berpapasan?

30 Juli 2025   11:44 Diperbarui: 30 Juli 2025   11:44 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi semut (Sumber: Shutterstock via KOMPAS.Com)

Menyelami Bahasa Rahasia Dunia Mikro yang Penuh Kehangatan

Pernahkah Anda memperhatikan semut-semut kecil yang berjalan beriringan, lalu tiba-tiba berhenti sejenak dan saling menyentuhkan kepala atau antena? 

Seperti sedang "cipika-cipiki" (cium pipi kanan, cium pipi kiri) ala sahabat lama yang berjumpa di tengah pasar. Tapi jangan tertipu oleh tampilan manisnya. 

Apa yang mereka lakukan bukan sekadar basa-basi atau sopan santun sosial, melainkan sebuah komunikasi canggih yang bahkan bisa membuat kita, manusia, tercengang.

Di balik tubuh mungil itu, semut menyimpan sebuah sistem komunikasi biologis yang menakjubkan.

Bayangkan: tanpa suara, tanpa tulisan, dan tanpa layar ponsel, mereka bisa membangun kota bawah tanah, membagi tugas, mencari makan, merawat bayi, dan bahkan berperang.

Dan semua itu dimulai dari sentuhan sederhana antara dua antena kecil.

Antena: Bahasa Tubuh Paling Jujur

Saat dua semut berpapasan, yang pertama mereka lakukan adalah "menyapa" dengan antena. Tapi ini bukan sapa-menyapa biasa.

Ini adalah sistem otentikasi dan verifikasi informasi yang lebih cepat dari sidik jari. Antena mereka sarat dengan reseptor kimia yang bisa mendeteksi feromon, senyawa bau yang menjadi bahasa rahasia semut. Dalam sepersekian detik, mereka tahu: kamu dari koloni mana? Teman atau musuh? Pekerja atau prajurit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun