Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Quod Scripsi, Scripsi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Internet di Indonesia Masih Terasa Mahal?

13 Juli 2025   10:09 Diperbarui: 13 Juli 2025   10:09 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuota internet | Sumber gambar: KOMPAS.Com/ Cable UK

Mahal Itu Relatif: Apa Kata Data?

Menurut data dari Cable.co.uk, harga internet seluler per GB di Indonesia termasuk yang termurah di Asia Tenggara. 

Namun, untuk internet rumah (fixed broadband), biaya per Mbps masih tergolong tinggi dibanding Thailand atau Vietnam, meskipun tetap lebih murah dari Singapura.

Artinya, mahal atau murahnya internet sangat bergantung pada jenis layanan dan pembandingnya.

Menuju Masa Depan: Akankah Internet Bisa Gratis?

  • Internet sebagai Hak Asasi
    Semakin banyak negara dan organisasi mendesak agar internet diakui sebagai hak dasar. Ini bisa membuka jalan bagi subsidi atau akses gratis di ruang publik.
  • Inovasi Teknologi
    Satelit LEO seperti Starlink, OneWeb, dan lainnya bisa menekan biaya secara drastis. Ketika skala besar tercapai, harga layanan bisa semakin murah.
  • Model Bisnis Baru
    Ke depan, kita bisa melihat internet berbasis iklan atau disponsori perusahaan besar, mirip dengan TV gratis di masa lalu. Tujuannya: memperluas pengguna dan ekosistem digital mereka.

Bukan Sekadar Pulsa, tapi Akses Masa Depan

Perjalanan dari pulsa ke kuota mencerminkan transformasi besar dalam cara kita berkomunikasi dan hidup. 

Internet hari ini bukan sekadar alat bantu, tapi fondasi aktivitas sosial, ekonomi, bahkan spiritual.

Harga internet yang kita bayar saat ini adalah konsekuensi dari infrastruktur mahal, regulasi ketat, dan perubahan gaya hidup. Tapi ini juga fase transisi.

Ke depan, harapan akan konektivitas yang lebih murah, merata, dan bahkan gratis, bukan sekadar mimpi.

Karena internet hari ini bukan sekadar pulsa, tapi pintu menuju masa depan yang lebih inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun