Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Pertemuan Jusuf Kalla dan Paus Fransiskus di Vatikan

24 Oktober 2020   10:20 Diperbarui: 24 Oktober 2020   10:33 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla dikabarkan telah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, pada Jumat, 23 Oktober 2020. JK bertatap muka dan berbicara dengan pemimpin Gereja Katolik se-dunia sekaligus kepala negara Vatikan itu dalam rangka membahas penjurian penghargaan internasional bidang kemanusiaan, yang dinamakan Zayed Award for Human Fraternity.

Zayed Award for Human Fraternity merupakan penghargaan yang dibentuk pada Februari 2019 sesuai hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr. Ahmad Al Thayyib, yang dituangkan dalam dokumen "Deklarasi Abu Dhabi", untuk memberikan pengakuan atas karya luar biasa dari individu dan entitas dalam membuat terobosan dan mendorong kemanusiaan.

Penghargaan yang sedianya akan diberikan untuk pertama kalinya pada 2021 kepada para unggulan yang berasal dari kalangan pemerintah, perwakilan PBB dan LSM internasional, serta hakim mahkamah agung dan akademisi tersebut diselenggarakan untuk mengenang presiden pertama Uni Emirat Arab dan mantan penguasa Abu Dhabi, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.

Penyerahan nama yang masuk nominasi berakhir pada 1 Desember 2020 untuk dinilai Dewan Juri, lalu peraih penghargaan akan diumumkan pada 4 Februari 2021, dengan total hadiah sebanyak 1 juta dolar Amerika Serikat atau setara 14,7 miliar rupiah. Melihat kategori calon penerima, jumlah peraih penghargaan sepertinya 5 (lima) orang.

Apa urusan JK terhadap ajang Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia itu? Ia ternyata salah seorang anggota Dewan Juri. Anggota lainnya, yaitu Catherine Samba-Panza (mantan presiden Republik Afrika Tengah), Michaelle Jean (Gubernur Jenderal ke-27, panglima tertinggi Kanada), Adama Dieng (mantan petinggi PBB), dan Kardinal Dominique Mamberti (pejabat pengadilan tertinggi Apostolic Signatura).

JK beserta 4 (empat) anggota Dewan Juri lain berdialog dengan Paus Fransiskus. Mereka berlima diberi arahan perihal penghargaan, proses penjurian (bersikap objektif dalam memberikan penilaian), dan yang lebih penting lagi maksud dari human fraternity. Sebagai sesama manusia, setiap orang wajib saling menjaga kerukunan dan perdamaian.

"Paus itu memberikan filosofi arti daripada human fraternity, kebersamaan manusia dan persaudaraan; karena ini sangat penting pada dewasa ini di mana dunia mengalami banyak krisis. Paus Fransiskus juga berpesan mengenai pentingnya menjaga kerukunan antarumat manusia di dunia, karena tidak ada perdamaian tanpa hubungan antarmanusia yang baik," kata JK lewat siaran pers, Jumat (23/10).

Sebelum bertemu Paus, dalam perbincangan internal Dewan Juri, JK mengusulkan agar penemu vaksin dan obat Covid-19 dipantaskan mendapat penghargaan. Menurutnya, para penemu adalah pahlawan, karena berkontribusi besar menyelamatkan kesehatan dan hidup manusia.

"Dewan juri tentu juga mendapatkan masukan dari Paus dan Paus memberikan langkah-langkah apa yang menjadi bagian untuk ini, karena ini untuk kemanusiaan. Karena kebersamaan itu tanpa memandang bangsa, suku, agama, dan sebagainya, tapi kita berbicara tentang kemanusiaan yang utuh, dan itu sangat penting," ujar JK.

Tidak hanya itu, pada pertemuan yang berlangsung selama 70 menit di Perpustakaan Pribadi Paus, JK sempat menyampaikan salam hangat Presiden Joko Widodo dan seluruh masyarakat Indonesia. Ia berharap Paus masih berkeinginan melawat Indonesia di lain waktu.

"Saya menyampaikan salam daripada masyarakat Indonesia, dengan tetap mengharapkan beliau datang ke Indonesia. Saya sampaikan, saya pun ikut dewan masjid tapi kita harus membangun kebersamaan dalam kemanusiaan," ungkap JK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun