Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Meski Terbuang dan Diadili, Ratna Sarumpaet Memilih Setia

28 Februari 2019   21:47 Diperbarui: 1 Maret 2019   13:18 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratna Sarumpaet di Ruang Sidang Utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 28/02/2019 (Foto: kompas.com/ Rindi Nuris Velarosdela)

Nasib Ratna Sarumpaet memang apes, sejak ditangkap hingga diadili perdana gara-gara kasus rekayasa pemukulan dan penganiayaan terhadap dirinya, belum juga dapat simpati dari pihak BPN Prabowo-Sandi. Aksi konyolnya dianggap telah merugikan BPN Prabowo-Sandi.

"Memang enggak ada niat sih (menjenguk Ratna Sarumpaet). Kami ini kan merasa keki. Kami ini merasa jengkel sekali, merasa dibohongi, kok. Kami yang paling dirugikan, kan? Kami dirugikan sekali dengan kasus ini. Lihat saja sampai ini jadi bahan bagi Jokowi di debat pertama. Yang ditanya apa, jawabannya kasus RS lagi," kata Fadli Zon.

Jelas sekali, Ratna dibiarkan menghadapi belitan proses hukum yang menimpa dirinya.

Di hadapan majelis hakim, Ratna pun mengaku salah dan siap menerima sanksi hukum sebagai konsekuensi atas perbuatannya.

"Semenjak saya ditangkap, saya memang betul melakukan kesalahan. Kalau saya dipenjara, saya enggak masalah," kata Ratna.

Artinya, baik BPN Prabowo-Sandi maupun Ratna sendiri mengafirmasi bahwa tindakan yang dilakukan Ratna adalah perbuatan melawan hukum. Segala resiko harus ditanggung Ratna.

Menurut saya, kalau sudah terjepit begitu, seharusnya Ratna ikhlas menerima dan tidak boleh berharap terlalu lama untuk diberi simpati. Ratna sebaiknya rela melupakan segala impiannya dulu bersama kawan-kawan seperjuangannya. Dengan ikhlas dan melupakan, Ratna juga akan terbebas dari beban psikologi.

Namun ternyata Ratna tetap tidak mau menyerah. Entah apa maksud di balik aksinya, pada persidangan perdananya hari ini (Kamis, 28/02/2019), ketika masuk ruang sidang, sambil melempar senyum kepada awak media, Ratna mengacungkan simbol dua jari, persis sama dengan acungan jari khas kubu tim pemenangan Prabowo-Sandi.

Sesungguhnya pihak yang paling tahu maksud dan makna simbol tersebut hanya Ratna dan Tuhan. Saya dan pihak luar cuma bisa menerka. Meski akhirnya salah seorang anggota tim BPN Prabowo, yaitu Hidayat Nur Wahid spontan memberi respon bahwa aksi Ratna sama sekali tidak ada hubungannya dengan Prabowo-Sandi dan tim pemenangan.

"Enggak ada urusannya dengan Pak Prabowo dan Pak Sandi. Beliau sudah, sekali lagi beliau sudah sangat merugikan Prabowo-Sandi, dan seharusnya beliau tidak menambah masalah," kata Hidayat.

Terlepas merugikan dan menambah masalah atau tidak, saya menilai, lewat acungan simbol dua jarinya, Ratna berpesan kepada publik bahwa dia masih bagian dari perjuangan Prabowo-Sandi. Pesan yang sama juga disampaikan kepada BPN Prabowo-Sandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun