[caption caption="Suara Indonesia mengawali langkah baru KompasTV (dokpri)"][/caption]
Menggemuruh hati ini saat Chris John membacakan narasi jejak perjalanan prestasi Elyas Pical pada acara "Suara Indonesia" Kompas TV hari Kamis kemarin (28/01/16) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, yang meminta pemerintah Indonesia untuk mengangkat Ely menjadi pegawai pemerintah RI sebagai bentuk apresiasi terhadap jejaknya yang pernah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Kisah klasik nyata ini bukan hanya terjadi pada Elyas Pical belaka, namun juga pada banyak tokoh pelopor dan penggema "Suara Indonesia" lewat jalur bidang masing-masing. Mereka ada pada dunia olah raga, seni, budaya, tokoh agama dan sebagainya. Dipuja saat berjaya, dilupakan ketika tak berjaya.
[caption caption="Chris John membacakan narasi perjalanan Elyas Pical (Gambar: dokpri) "]
[caption caption="Suara Indonesia menjadi tonggak perubahan kompas TV memjadi news TV (gambar: dokpri) "]
Kisah miris Elyas Pical yang kini hanya bekerja sebagai SATPAM, lewat #SuaraIndonesia diharapkan menjadi perhatian semua pihak untuk mengingat kembali jasa-jasa para tokoh Indonesia yang berjuang meninggikan merah putih di mata dunia. Â
Bertepatan dengan kembalinya KompasTV ke khittohnya setelah berusia 5 tahun dengan memetaforakan dirinya menjadi TV berita dengan mengingatkan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah dengan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh Indonesia yang telah mempopulerkan dan menggemakan nama Indonesia sesuai jalur masing-masing.
Elyas Pical, juara dunia pertama dari Indonesia pada cabang tinju dengan meraih gelar juara International Boxing Federal (IBF)Â kelas Bantam Yunior pada tanggal 03 Mei 1985, sempat gagal mempertahankan juara Ely kembali mengambil gelar juaranya dengan mengalahkan Tae-ill Chang petinju asal Korea Selatan.
[caption caption="Indro bersama istri dan putranya hadir menerima penghargaan (gambar: dokpri)"]

[caption caption="Indro tampak berdialog bersama Bimo Setiawan, Dirut KompasTV (gambar: dokpri)"]

Penghargaan juga diberikan kepada WARKOP DKI (Dono, Kasino, Indro) sebagai grup lawak legendaris Indonesia yang mempelopori dan membangun komedi sebagai kritik sosial. Penghargaan diterima oleh oleh Indro yang malam itu hadir bersama istri dan putranya. Sambil mengekor di belakangnya saat antri mencicipi bebek panggang saya ajak beliau untuk selfie dan dengan ramahnya ia mempersilahkan saya untuk adu ganteng bersamanya.Â