Mohon tunggu...
Tubagus Encep
Tubagus Encep Mohon Tunggu... profesional -

Asal Pandeglang, Kakek 1 Cucu, belajar mengajar di madrasah dan ingin terus belajar............E-mail: tebe.ncep@gmail.com, Twitter: @TebeNcep IG: tubagusencep

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelompok Sadar Wisata Cinyurup: Sayur, domba dan kepedulian budaya tradisi

10 Desember 2013   20:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:05 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_297655" align="aligncenter" width="576" caption="Kandang Domba di kampung Cinyurup (dok. Pribadi)"][/caption] Desa yang terletak di kaki gunung karang Pandeglang Banten ini dulunya adalah perkampungan sepi, terlebih ia berada di kaki gunung yang agak jauh dari kota kabupaten. Menempuh perjalanan yang menanjak untuk tiba ke lokasi membuat orang enggan apalagi untuk melihat-lihat keberadaannya. [caption id="attachment_297756" align="aligncenter" width="402" caption="Kegiatan Kelompok Sadar Wisata Cinyurup di Martapura, Kalimantan (Dok. Kelompok Sadar Wisata Cinyurup/Ajie Quinn) "]

13866817901730103573
13866817901730103573
[/caption] Namun kini desa tersebut sudah berubah total, desa yang dulunya sepi kini mulai ramai dikunjungi setelah para pemuda/i dan didukung tokoh masyarakat mulai merubah wajah desa ini dengan memanfaatkan pekarangan rumah atau tanah kosong di sekitar kampung untuk bertanam aneka sayuran yang dapat dimanfaatkan sendiri bahkan sudah mulai menjadi langganan pedagang sayuran yang tentu saja menambah pendapatan penduduknya. [caption id="attachment_297684" align="aligncenter" width="480" caption="Pemanfaatan pekarangan di Kp. Cinyurup (dok. Kawasan Terpadu Kampung Domba Cinyurup)"]
1386659006151994040
1386659006151994040
[/caption] Sukses dengan program pemanfaatan pekarangan rumah dengan aneka sayurannya, Kampung Cinyurup, Juhut Pandeglang tak puas dan berhenti pada satu program. Maka dipilihlah ternak domba sebagai program kelanjutan yang kini telah mendulang sukses pula dengan munculnya kandang-kandang domba yang hampir ada di setiap rumah penduduknya. Ada empat domba unggulan yang kini dikembangkan di kampung Cinyurup, yaitu: domba komposit Sumatera, domba komposit Garut, Barbados Cross, dan domba St. Croix, dan keempat domba unggul tersebut telah menjadi andalan kampung Cinyurup.   Karena kesuksesan itu nama Cinyurup bahkan seakan tenggelam dan mulai terbiasa di sebut kampung domba dan bukan kampung Cinyurup lagi. [caption id="attachment_297749" align="aligncenter" width="640" caption="Tarian yang mengiringi pukulan beduk (dok.Kelompok Sadar Wisata Cinyurup/Ajie Quinn)"]
13866796831187194238
13866796831187194238
[/caption] Kesuksesan kampung Cinyurup merubah wajahnya menjadi kampung agrowisata dengan andalan sayur dan ternak dombanya, memunculkan kesadaran untuk membentuk "Kelompok  Sadar Wisata" sebagai pengembangan dari dua program yang sudah berjalan tersebut. [caption id="attachment_297751" align="aligncenter" width="640" caption="Gerakan lincah yang diperlihatkan penarii wanita (Dok. Kelompok Sadar Wisata Cinyurup/Ajie Quinn)"]
1386679892760642615
1386679892760642615
[/caption] Salah satu program dari "Kelompok  Sadar Wisata" kampung Cinyurup, Juhut Pandeglangadalah mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya tradisi/lokal yang termasuk di dalamnya adalah seni tari, warisan leluhur yang berada di wilayah Banten. Rampak Bedug sebagai warisan budaya leluhur Pandeglang  Banten juga memiliki gerakan tari disamping irama pukulan bedug sebagai pertunjukan utama dari kesenian Rampak Bedug itu sendiri. Dan ini tentu saja menjadi perhatian serius dari "Kelompok  Sadar Wisata" Cinyurup, Juhut Kabupaten Pandeglang disamping kesenian warisan Sunda lainnya seperti  Rampak Jaipong, Pencak Silat dan sebagainya. [caption id="attachment_297752" align="aligncenter" width="421" caption="Salah Satu Penampilan penari wanita (dok. Kelompok Sadar Wisata Cinyurup/Ajie Quinn)"]
13866801651731788827
13866801651731788827
[/caption] Menyaksikan perpaduan antara pukulan beduk dan gemulainya penari wanita menciptakan sensasi tersendiri bagi penikmat kesenian tradisional yang berasal dari Pandeglang ini. Sesuai asalnya yang berasal dari komunitas keagamaan, maka busana yang dikenakannya pun terdiri dari pakaian silat khas Banten untuk penabuh prianya yang dikombinasikan sorban sebagai ikat kepala pria dan tentu saja sekarang dimodifikasi dengan warna cerah hijau, ungu, merah dan warna cerah lainnya agar menjadi sedap dipandang mata. Sementara wanitanya memakai pakain tari-tarian yang tertutup dikombinasikan dengan pakaian mirip silat sebagai pelengkap dalamnya. [caption id="attachment_297753" align="aligncenter" width="640" caption="Gerakan tari yang terinspirasi gerakan silat. (Dok. Kelompok Sadar Wisata Cinyurup/Ajie Quinn)"]
13866803882120407727
13866803882120407727
[/caption] Pemain Rampak Bedug dan Fungsinya Di masa lalu pemain rampak bedug terdiri dari semuanya laki-laki. Tapisekarang sama halnya dengan banyak seni lainnya terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mungkin demikian karena seni rampak bedug mempertunjukkan tarian-tarian yang terlihat indah jika ditampilkan oleh perempuan (selain tentunya laki-laki). Jumlah pemain sekitar 10 orang, laki-laki 5 orang dan perempuan 5 orang. Adapun fungsi masing-masingpemain sebagai berikut: Pemain laki-laki sebagai penabuh bedug dan sekaligus kendang, pemain perempuan sebagai penabuh bedug. Baik pemain laki-laki maupun perempuan sekaligus juga sebagai penari. Waditra Rampak Bedug dan Fungsinya Waditra (alat musik) rampak bedug terdiri dari :Bedug besar, berfungsi sebagai Bass yang memberikan rasa puas ketikamengakhiri suatu bait sya'ir dari lagu.Ting tir, terbuat dari batang pohon kelapa, berfungsi sebagai penyelaras irama, lagu bernuansa spiritualis (takbiran, shalawatan, marhabaan, dan lain-lain). Anting Caram dan Anting Karam terbuat dari pohon jambe dan dililiti kulit, adapun kendang  berfungsi sebagai pengiring lagu dan tari. [caption id="attachment_297754" align="aligncenter" width="402" caption="Rampak Jaipong ikut tampil pula di Cinyurup (dok. Kelompok Sadar Wisata Cinyurup/Ajie Quinn)"]
13866808851806216236
13866808851806216236
[/caption] Tentu saja selain Rampak Bedug, kelompok ini juga berupaya menggali dan mempertahankan kesenian-kesenian tari lainnya seperti Rampak Jaipong warisan budaya tradisi lainnya. Lokasi Kampung Cinyurup Juhut Untuk pembaca yang kebetulan sedang berkunjung ke Pandeglang Banten atau berencana ke Tanjung Lesung atau Pulo Umang via kota pandeglang dalam rangka Indonesia Travel, bisa menyempatkan mampir ke kampung Domba Cinyurup ini yang terletak 0,5 KM sebelum kota Pandeglang yang pintu masuknya terletak sebelah kanan jalan, di sana pembaca akan menemukan papan nama "Kawasan Terpadu Kampung Domba Cinyurup". [caption id="attachment_297755" align="aligncenter" width="640" caption="Sponsor dan Civitas Kawasan terpadu Kampung Domba Cinyurup berbagi kebahagiaan dengan anak-anak (dok. Kelompok Sadar Wisata Cinyurup/Ajie Quinn)"]
1386681142602415256
1386681142602415256
[/caption] Salam kompasianer, berkah Allah buat pembaca dan jaya Kompasiana Sumber Tulisan: Artikel penulis Tulisan Sebelumnya: Terima Kasih Kompasiana, Terima Kasih pak Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun