Dalam upaya meningkatkan kualitas tata ruang dan kenyamanan lingkungan hunian, maka dirancanglah desain pintu masuk perumahan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetis dan berkelanjutan. Perencanaan ini merupakan bagian dari program pengembangan kawasan terpadu yang berfokus pada kenyamanan penghuni serta citra korporat PLN sebagai perusahaan yang peduli terhadap desain lingkungan dan inovasi arsitektural.
Permasalahan utamanya terletak pada tidak adanya identitas yang jelas pada gang-gang tersebut. Akses masuknya sering tersembunyi, tidak ditandai dengan baik, minim penataan, dan kurang pencahayaan. Tidak ada penanda nama, elemen arsitektural, atau simbol yang menegaskan bahwa di balik gang sempit itu ada kehidupan yang nyata dan aktif. Gang hanya dipandang sebagai ruang antara bukan ruang utama. Ini membuat kawasan tersebut cenderung terpinggirkan secara visual, sosial, dan kultural.
Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Negeri Semarang (UNNES) turut ambil bagian dalam pengabdian kepada masyarakat melalui proyek perencanaan desain pintu masuk perumahan PLN. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi akademisi muda dalam meningkatkan kualitas lingkungan binaan sekaligus mendukung pengembangan kawasan hunian yang lebih tertata dan representatif.
Konsep Desain: Menggabungkan Fungsi, Estetika, dan Keberlanjutan
Proses perancangan dimulai dengan studi konteks dan tapak di lingkungan perumahan PLN. Mahasiswa melakukan observasi langsung untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan kawasan, mulai dari pola sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, kondisi vegetasi, hingga struktur eksisting yang ada.
Dari hasil studi tersebut, lahirlah konsep desain pintu masuk yang mengutamakan identitas visual yang kuat, kenyamanan sirkulasi, dan prinsip keberlanjutan. Gerbang dirancang tidak hanya sebagai elemen pembatas dan akses masuk, tetapi juga sebagai simbol representatif kawasan hunian milik PLN. Elemen-elemen seperti pencahayaan hemat energi, material ramah lingkungan, dan tata lanskap sederhana turut dimasukkan dalam rancangan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
Visualisasi desain disajikan dalam bentuk render 3D yang menggambarkan suasana siang dan malam hari. Penyampaian visual ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai fungsi, nuansa, dan nilai estetika yang dihadirkan oleh desain pintu masuk tersebut.
Muatan Narasi Tahap Tahap Perencanaan
1. Pemahaman Konteks dan Tapak
Tahap awal ini berfokus pada pengumpulan data dan pemetaan kondisi lapangan. Mahasiswa melakukan observasi terhadap pola sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, vegetasi yang ada, serta elemen lanskap alami di sekitar kawasan. Tujuannya adalah membangun dasar pemikiran desain arsitektur yang kontekstual, sesuai dengan karakteristik tapak dan kebutuhan pengguna.
2. Penetapan Tujuan Desain Arsitektural
Setelah memahami kondisi tapak, langkah selanjutnya adalah merumuskan brief desain. Brief ini menjadi pedoman dalam merancang desain yang mampu menjawab fungsi utama dari gerbang masuk sekaligus membentuk citra visual kawasan perumahan PLN yang representatif dan profesional.
3. Konsep Desain
Berdasarkan brief yang telah disusun, mahasiswa menyusun konsep dasar desain. Konsep ini dibangun dengan mempertimbangkan prinsip keberlanjutan, integrasi fungsi, dan daya tarik visual. Desain tidak hanya mempertimbangkan tampilan luar, tetapi juga kenyamanan pengguna, keamanan, serta efisiensi dalam pelaksanaan nantinya.
4. Pengembangan Desain
Tahapan ini merupakan proses konkretisasi dari ide ke bentuk visual awal. Mahasiswa mengembangkan konsep ke dalam bentuk teknis sketsa tiga dimensi (3D), serta diagram bentuk. Pengembangan ini bertujuan untuk menguji kesesuaian konsep terhadap kebutuhan fungsional dan kondisi nyata di lapangan.
5. Visualisasi Desain
Tahap akhir adalah visualisasi desain secara komunikatif melalui media grafis. Desain divisualisasikan dalam bentuk render 3D eksterior baik pada suasana siang maupun malam hari. Visualisasi ini bertujuan untuk menyampaikan hasil desain secara utuh, menarik, dan mudah dipahami oleh pihak terkait, termasuk PLN selaku mitra kerja sama.
Harapan Untuk Masa Depan
Melalui proyek ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teknis desain, namun juga berlatih berkolaborasi, memahami kebutuhan masyarakat, serta beradaptasi dengan konteks riil di lapangan. Harapannya
kegiatan ini menjadi cikal bakal lahirnya lebih banyak kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan institusi seperti PLN dalam membangun lingkungan yang lebih tertata dan manusiawi.
Ke depan, desain yang telah dikembangkan ini diharapkan dapat direalisasikan sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam pengembangan kawasan hunian. Selain itu, proyek ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan mengabdikan ilmunya secara langsung kepada masyarakat.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan arsitektur tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga di tengah masyarakat --- tempat mahasiswa belajar, berkarya, dan memberi manfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI