Mohon tunggu...
Tsani Fatmawati
Tsani Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Personal

Kemayoran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak Tantrum? Jangan Panik, Atasi dengan Cara Ini

16 Mei 2021   15:15 Diperbarui: 16 Mei 2021   15:21 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengasuh sang buah hati memanglah tidak mudah, salah satu masalah yang cukup membuat orang tua kebingungan yaitu ketika si buah hati mengalami tantrum. Seperti ngambek, rewel, nangis terus-menerus saat berada di depan umum. Tantrum adalah perilaku anak yang menangis histeris sehingga sulit untuk ditenangkan. Terkadang tantrum juga dapat di sertai dengan aktivitas seperti memukul, membanting barang, atau bahakn berguling-guling di lantai saat keinginannya tidak di dapatkan.

Tantrum merupakan bagian normal dari perkembangan anak, karena dengan cara tersebut anak menunjukkan bahwa mereka kesal atau frustasi. Tantrum dapat dialami oleh anak yang berusia 1-4 tahun saat mereka masih belajar bagaimana cara komunikasi dengan benar. Oleh karenanya pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap reaksi tantrum pada anak.

Tantrum umumnya disebakan karena terbatasnya kemampuan bahasa anak dalam mengekspresikan perasaannya, atau bisa karena anak merasa kesal, anak merasa tidak nyaman, lapar, dan merasa lelah. Sehingga mereka meluapkan emosinya dengan menangis, berteriak, menjerit atau berguling-guling ke lantai. Namun jika anak anda mengalami tantrum jangan panik, anda perlu mencoba cara berikut ini.

Bagaimana cara mengatasi anak yang sedang tantrum ?

Tantrum pada anak tidak boleh kita biarkan terus-menerus, karena hal ini bisa menyebakan kebiasaan yang tidak baik untuk anak. Berikut cara mengatasi saat anak yang sedang tantrum.

1. Tetap tenang
Saat anak sedang mengalami tantrum, kita sebagai orang tua harus tetap tenang dalam menyikapi anak  tersebut, jangan sampai kita juga ikut teriak atau memaksa anak untuk berhenti dengan amukannya. Kita bisa mengajak anak ke tempat yang lebih tenang guna untuk menenangkan emosinya.

2. Cari tahu penyebab tantrum
Jika anak belum dapat berbicara kita bisa menanyakan langsung. Seperti bertanya " kamu lapar?", atau " kamu masih ngantuk?". Anak biasanya akan menganggukan kepala atau menggelengkan kepala. Jika sudah mengetahui jawabannya, kita akan lebih mudah mengatasinya.

3. Alihkan perhatian si kecil
Kita juga dapat mengatasi tentrum pada anak dengan mengalihkan perhatian anak, seperti kita berikan mainan yang lama tidak ia mainkan, atau kita mengajak keluar untuk melihat sesuatu yang menarik bagi anak.

4. Jangan memukul anak
Untuk mengatasi tantrum, pola asuh otoritatif lebih cocok diterapkan. Jadi jangan sampai kita mencubit atau memukul anak saat anak sedang tantrum. Kita bisa mengganti dengan sebuah pelukan atau ciuman. Maka anak akan merasa bahwa oaring tuanya peduli dan mencintainya.

5. Tanamkan sikap displin
Berikan time out bila anak mulai merusak barang yang ada di sekitarnya. Misalnya dengan cara memasukkan anak ke kamar untuk dijelaskan bahawa ia tidak boleh merusak barang tersebut baru setelahnya anak di bolehkan keluar kamar dengan tenang.

Jika anda sudah melakukan cara tersebut dan anak menjadi lebih tenang, segeralah ajak anak untuk bermain bersama dan tertawa bersama. Cara ini akan lebih meningkatkan rasa kedekatan,rasa kecintaan dan kasih sayang yang kuat dalam diri anak dan orang tua

Penulis : Tsani Fatmawati
Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun