Mohon tunggu...
Tsaltsa Salsabila
Tsaltsa Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

saya seorang mahasiswi.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Anthony Sinisuka Ginting, The Giant Killer dari Indonesia

5 Juli 2022   23:27 Diperbarui: 5 Juli 2022   23:44 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting (PBSI)

"Saya juga merasa senang bisa menjadi satu-satunya wakil Indonesia di tunggal putra dan bisa menyumbang medali perunggu di ajang multievent yang paling bergengsi di kelas junior," tambah pemain asal klub SGS PLN Bandung ini.

Atas pencapaiannya di Youth Olympics 2014, Anthony Ginting terpilih menjadi squad Sea Games 2015 letaknya di Singapura. Walaupun ginting tidak diturunkan di dalam pertandingan yang berlangsung di Sea Games kali ini, namun team Indonesia tetep bisa membawa medali emas Sea Games 2015. 

Sejak saat itu ginting mulai mencoba gaya permainan menyerang yang atraktif sehingga membuat ginting sering diturunkan oleh pelatih hendri saputra dalam ajang super series. Meskipun di tahun 2015 sampai 2016 belum ada kejuaraan super series yang diraih oleh ginting tetapi pelatih hendri saputra tetep percaya bahwa anak didiknya bisa mencapai puncak tertinggi dalam karirnya.

Tahun 2016 merupakan tahun ajang pembuktian Anthony Ginting untuk menunjukkan kualitasnya mengolah tepok bulu pada ajang kejuaraan Australia Open 2016. 

Di perempat final ginting berhadapan dengan Chen Long pebulu tangkis andalan China yang menduduki peringkat 1 dunia pada sektor Tunggal Putra. Ginting bermain aktraktif melawan Chen Long di setiap pertandingan tersebut dengan banyak mengolah bola Flick atau bisa disebut tipuan membuat Chen Long tidak berdaya di hadapan ginting. Chen Long dikalahkan ginting dengan skor 21-14 dan 21-17.

Pada ajang Thomas Cup, ginting Kembali dimasukkan dalam squad Thomas Cup Bersama Jonathan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa. Ginting dalam ajang ini diturunkan dalam pertandingan melawan negara lain atas bentuk kepercayaan dari pelatih Hendri Saputra sebagai pemain tunggal kedua dalam membela tim Thomas Cup 2016. 

Permainan ginting memenuhi ekspetasi pelatih dan masyarakat Indonesia karena dengan permainannya dia berhasil mengalahkan beberapa pemain negara lain yang berada jauh di atas rankingnya seperti Sai Praneeth (Atlit India), dan Lee Dong Keun (Atlit Korea). Atas hasil tersebut membawa Indonesia meraih tiket final kejuaraan Thomas Cup 2016. Pada saat final tersebut,

Indonesia melawan Denmark tetapi Indonesia ditaklukkan oleh Denmark dengan skor 3-2. Pada saat itu ginting diturunkan sebagai tunggal kedua, ginting melawan Jan O Jorgensen dan harus mengakui kekalahan dengan skor 17-21 dan 12-21. Ginting sangat kecewa dengan permainannya saat di final karena ginting tidak bisa menyumbangkan poin untuk tim Indonesia sehingga Indonesia harus puas dengan Runner Up.

Setelah itu, pada tahun 2017 ginting mulai selangkah demi selangkah dalam meraih mimpinya sebagai pemain elite badminton seperti idolanya Tufik Hidayat. Sejak saat itu ginting mulai mendapatkan hasil yang baik di setiap pertandingan yang di ikutinya.

Puncaknya saat ginting berhasil menjuarai kejuaraan super series 500 Korea Open 2017. Di final ginting mengalahkan rekan senegaranya yaitu Jonathan Christie dalam pertarungan Rubber Game 21-13, 19-21, dan 22-20. Ini merupakan gelar super series pertamanya dan sebagai kado terindah di penghujung tahun 2017.

Memasuki tahun 2018 kejuaraan demi kejuaraan super series dilangsungkan di dunia salah satunya Indonesia Master 2018. Ginting menjadi kuda hitam dalam ajang tersebut. Dalam perjalanannya mencapai puncak di final Indonesia Master 2018, ginting harus melewati beberapa rintangan seperti melawan Chou Tien Chen (Atlit Chinese Taipei), Chen Long (Atlit China), dan Kazumasa Sakai (Atlit Jepang). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun