Mohon tunggu...
Tsaltsa Salsabila
Tsaltsa Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

saya seorang mahasiswi.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Anthony Sinisuka Ginting, The Giant Killer dari Indonesia

5 Juli 2022   23:27 Diperbarui: 5 Juli 2022   23:44 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting (PBSI)

Siapa yang tidak kenal Anthony Sinisuka Ginting, atlet Indonesia yang dijuluki "giant killer" ini sudah memenangkan banyak prestasi prestisius di cabang olahraga tepok bulu ini, seperti china open 2018, Indonesia master 2018, 2020 serta puncaknya perunggu olimpiade 2020. 

Atlet yang disapa ginting ini lahir di cimahi 20 oktober 1996 ia adalah anak dari pasangan edison ginting dan lucia sriati. Ginting mulai tertarik di dunia badminton ini sejak umur 6 tahun, Ketika itu ginting kecil diajak ayahnya untuk bermain badminton dengan teman-teman ayahnya di lapangan badminton terdekat.

Lalu ginting kecil mulai tertarik dengan badminton karena sering diajak ayahnya untuk bermain sehingga ginting masuk klub badminton di SGS PLN Bandung, tempat dimana Taufik hidayat idoalanya memulai karir badmintonnya. 

Seiring berjalannya waktu ginting mulai tumbuh menjadi atlet yang hebat kompetisi local banyak dimenangkan oleh ginting salah satunya juara sirnas bandung 2012, sirnas Surabaya 2012, dan lain-lain.

Setiap kemenangan dan kejuaraan yang diraih ginting membuat banyak pengalaman dan membuat mental ginting semakin baik dalam pertandingan. Sehingga pada tahun 2013 ginting beserta teman seperjuangannya seperti Jonathan christie, ihsan maulana mustofa dan firman abdul kholik diundang pelatnas pada tahun tersebut. Ginting berlatih keras baik mental maupun fisik yang dilatih oleh coach hendri saputra. Membuat permainan ginting menjadi matang.

Pada tahun 2014 ginting mengikuti kejuaraan youth Olympic 2014  di china, pada saat itu ginting bermain sangat baik di pegelaran kejuaraan tersebut, ginting melaju ke semifinal dan akan menghadapi pemain china Lin Guipu, pada pertandingan tersebut kedua pemain memainkan pertandingan dengan sangat apik dan tidak mau kalah, namun lagi-lagi ginting melakukan kesalahan yang membuat Lin Guipu menang di pertandingan tersebut sehingga Antoni ginting harus memupuk harapannya untuk meraih emas di kejuaraan tersebut.

Namun pada akhirnya ginting tidak putus asa atas kekalahannya melawan atlet china lin guipu, masih ada harapan untuk meraih perunggu yang menunggunya, untuk itu ginting memberikan semua kemampuan serta tenaga terakhirnya untuk memperebutkan mendali perunggu tersebut, lawannya kali ini adalah Aditya Joshi dari india. Dalam pertandingan tersebut ginting melancarkan serangan bertubi-tubi kepada atlet india tersebut. Ginting menang dengan skor 21-17 dan 21-16.

Ginting sangat senang dengan hasil tersebut karena dia berhasil meraih medali perunggu di ajang Youth Olympics dan sekaligus menjadi sejarah sebagai medali bulutangkis pertama dari ajang Youth Olympics ini.

"Pastinya senang sekali saya bisa menyumbang medali. Walaupun dapat medali perunggu dan belum sesuai dengan target saya yang ingin meraih medali emas, tetapi tetap harus disyukuri," ujar Anthony, ketika dihubungi di Nanjing, Cina, seperti dirilis situs resmi PBSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun