Mohon tunggu...
Tsalatsatun Nisa Nur Shiyami
Tsalatsatun Nisa Nur Shiyami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

CE'20 UNS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Biji Kelor sebagai Koagulan dalam Proses Penjernihan Air

13 Mei 2023   11:00 Diperbarui: 13 Mei 2023   11:03 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman yang dikenal sebagai pohon ajaib karena seluruh bagiannya yang dapat dimanfaatkan, mulai dari daun hingga akarnya (Harahap, 2020). Namun selama ini kebanyakan orang hanya memanfaatkan daunnya sebagai olahan pangan maupun obat tradisional. Bagian lain yang tak kalah manfaatnya yaitu biji. Biji kelor dapat dimanfaatkan sebagai koagulan untuk menjernihkan air.

Biji kelor dapat digunakan sebagai koagulan alami karena mengandung zat aktif di dalamnya. Zat aktif yang terkandung dalam biji kelor yaitu 4αLrhamnosyloxybenzysothiocyanate (Coniwanti, 2013). Zat aktif tersebut mampu mengadsorbsi partikel-partikel pengotor dalam air. Biji kelor juga memiliki kandungan protein yang bersifat polielektrolit kationik dan mengandung asam amino yang jika dilarutkan ke dalam air akan mengalami ionisasi atau disosiasi (Poedjiadi, A. 1994).

Biji kelor umumnya digunakan sebagai koagulan dalam bentuk serbuk. Dengan pengubahan bentuk menjadi bentuk yang lebih kecil, maka zat aktif dari biji kelor tersebut akan semakin banyak karena luas permukaan biji kelor semakin besar. Ketika serbuk biji kelor diaduk dengan air, protein yang terlarut memiliki muatan positif. Sebagian besar zat pengotor pada air berasal dari material organik sehingga memiliki muatan negatif. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya koagulasi antara koagulan dan zat pengotor dimana muatan yang berbeda akan saling tarik-menarik (Saleh Hidayat, 2012).

Keuntungan dari penggunaan koagulan alami seperti serbuk kelor yaitu tanaman tersebut mudah ditemukan dan tumbuh dengan baik di daerah tropis. Selain itu, flok yang terbentuk lebih kuat terhadap gesekan daripada menggunakan koagulan kimia. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Syahru Rahmadani (2013), koagulan serbuk biji kelor bersifat antimikroba sehingga dapat mematikan pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu, pemanfaatan biji kelor menjadi salah satu cara  yang cukup efektif dan efisien sebagai koagulan dalam proses penjernihan air.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun