Bagaimana orang dalam menentukan jodohnya?

Bagaimana orang dalam menentukan jodohnya? 

Oleh : Try Gunawan Zebua 

Gunungsitoli, Sabtu, 29 Maret 2025

Jodoh adalah hubungan antara lawan jenis, dimana laki-laki dan perempuan, serta kebaikannya antara perempuan dan laki-laki. Bukan pendapat yang baru, yang merupakan sebuah kelainan atau kesalahan, berupa antara sesama jenis. Apalagi seseorang yang merubah jenis kelamin, dari yang semula, laki-laki menjadi perempuan, atau perempuan menjadi laki-laki. Dengan alasan apapun, tetap hal tersebut adalah suatu hal yang jelas-jelas sangat salah sekali. Tidak dapat dibenarkan, baik dari segi agama, maupun kewajaran dari sebuah hubungan itu sendiri.

Biarpun di negara lain mengakui jenis terbaru, melainkan kita jangan sama sekali mengikuti apa yang mereka setuju itu. Laki-laki pada hakekatnya atau awalnya laki-laki, maka selamanya laki-laki dengan perempuan asli. Sedangkan jika pada awalnya perempuan, maka selamanya perempuan dengan laki-laki asli. Di luar hal itu, maka suatu hal yang sangat salah atau tidak dapat dibenarkan. 

Lantas, bagaimana seseorang dalam menentukan apakah orang itu adalah jodohnya atau tidak sama sekali?

Ada berbagai versi cara yang digunakan oleh seseorang dalam menentukan siapa jodohnya.

Pertama, berdasarkan perjodohan antara sesama orangtua

Jadi, jenis menentukan siapa jodoh disini dilakukan berdasarkan kesepakatan antara orangtua. Dimana kedua belah pihak menyepakati untuk menjodohkan putra dan putri mereka. Baik karena hubungan kekeluargaan, dimana mau kembali terikat dengan keluarganya. Maupun hubungan persahabatan atau perkenalan yang dulu pernah dilakukan antara kedua belah pihak orangtua mereka. Hal tersebut sepertinya terjadi di masa lalu, dimana orangtua yang langsung menjodohkan anaknya. Kalau sekarang penjodohan terjadi, jika anaknya, baik perempuan atau laki-laki tidak memiliki orang yang dia sukai, atau pacarnya sejak sekolah atau kuliah dulu. Jika tidak ada maka di jodohkan oleh orangtua.

Kedua, berdasarkan kegiatan berupa berpacaran

Pada tahap ini, jodoh yang di pilih atau tentukan berdasarkan kegiatan pacaran yang mereka lakukan sejak dulu. Saat mereka mulai dari menembak lawan jenis, kemudian di terima, maka mereka akan berpacaran. Tapi, jika tidak diterima, maka tidak akan berpacaran. Jika diterima dan lalu berpacaran, maka selalu pergi kemana-mana bersama-sama, serta menghabiskan waktu bersama-sama. Bahkan yang parahnya, masih dalam status pacaran, sudah ada yang melakukan hubungan suami-istri, hingga menggugurkan kandungan, atau di paksa kawin oleh orangtua atau keluarga. Mulai dari pegangan tangan, ciuman, hingga berakhir ke hubungan suami-istri. Sampai-sampai upload foto dan video mesra bersama-sama, sambil gandengan tangan atau pelukan, termasuk sampai ciuman. Atau berbagai adegan romantis lainnya. Ada yang sebentar putus, lalu nyambung lagi. Maupun tidak pernah putus hingga menjadi suami-istri yang sah.