Mohon tunggu...
Triyono Tanasia
Triyono Tanasia Mohon Tunggu... Guru - Coram deo

Jadilah garam dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yusuf sebagai Model Memilih Keputusan yang Benar

10 Desember 2019   09:51 Diperbarui: 10 Desember 2019   09:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Betapa mengejutkan  seperti disambar petir disiang bolong, tiba-tiba malaikat menjumpai Maria bahwa ia akan mengandung seorang anak dari Roh Kudus. Tiba-tiba Maria mengandung sebelum menjadi suami isteri. Dengan kata lain "mau ditaruh dimana muka ini ..."

Secara sosial Yusuf dikenal sebagai orang yang tulus hati. Bukankah ini sebuah ujian identitas diri yang telah melekat dalam dirinya oleh pengakuan publik.

Secara trah asal usul disebut "keturunan Daud" menyandang nama besar orang hebat didalam sejarah Alkitab. Seolah-olah telah mencemarkannama  keluarga besarnya

Yusuf dan Maria menghadapi ujian kerohanian sebagai orang beriman dihadapan Tuhan dan sosial kemsyarakatan. Hukum yang berlaku wanita yang mengandung diluar nikah adalah dirajam batu.

Yusuf dan Maria mengalami problem ketakutan (1:20). Ketakutan yang mendalam akan menganggu kejiwaan, perasaan yang membutuhkan jalan keluar dan orang yang tulus untuk bersedia mendengar  karena masalahnya bukan dari kesalahan diri ssendiri.

Memahami beberapa pilihan pertimbangan Yusuf dalam proses pengambilan keputusan

Yusuf  secara diam-diam dalam hati berencana akan memilih  untuk memutuskan  menceraikan Maria (1:19)

Pada saat mempertimbangkan tiba-tiba melalui malaikat Tuhan memberikan pertimbangan (1:20),  menjelaskan maksud Tuhan melalui bayi dalam kndungan itu (1:20), Malikat Tuhan juga memberikan dasar pemilihan Maria adalah untuk menggenapi renacana Allah , penggenapan Kitab Suci (1:22)

Yusuf dan Maria memilih banyak berdialog dengan Tuhan dalam menghayati beratnya masalah yang dihadapi secara pribadi.

Yusuf dan Maria menyadari bahwa (kita) ada dalam pergumulan yang sama beratnya tanpa harus menyita waktu dan tenaga banyak berdebat mempersalahkan masalahnya.

Yusuf dalam problem yang beratpun memiliki  pertimbangan memutuskan menyediakan waktu untuk berisitirahat, menenangkan diri (1:24).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun