Mohon tunggu...
Triyono Abdul Gani
Triyono Abdul Gani Mohon Tunggu... -

Deadly combination dari Jawa dan Sunda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arti Penting Pendidikan

2 Mei 2018   12:31 Diperbarui: 2 Mei 2018   12:53 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat kunjungan ke Oxford University di Inggris saya langsung tergelitik untuk menulis betapa pentingnya pendidikan untuk kita. Ada nilai yang cukup menarik untuk diamati dan dibagikan kepada masyarakat banyak. 

Menurut data yang ada, Oxford University itu didirikan tahun 1096. Salah satu universitas tertua ini banyak sekali menghasilkan peraih Nobel dan pemikir tingkat dunia. Kalau dilihat tahun berdirinya, bisa dibayangkan bahwa awal tahun 1000 Masehi sudah timbul kesadaran adanya pendidikan tinggi. Tidak heran apabila pada tahun 1500 an Inggris dan negara Eropa sudah memulai penjajahan ke negara-negara lainnya, karena adanya kesenjangan pengetahuan yang sangat mencolok dengan belahan dunia lainnya. 

Sebagai contoh universitas tertua di Indonesia baru berdiri tahun 1851, 800 tahun setelah Oxford. Hampir satu milenium tertinggalnya. Dan Indonesia mulai dimasuki VOC tahun 1602. Jelas sekali kesenjangan ilmu di Eropa dengan Indonesia. Kita sudah ketinggalan satu milenium dibandingkan bangsa Eropa. Harus kita kejar. 

Bangunan Universitas Oxford ini seperti benteng pertahanan. Menurut cerita memang dibuat demikian, karena untuk melindungi para mahasiswa dari gangguan penduduk sekitar. Ini membuktikan bahwa para pelajar itu difasilitasi dan dilindungi oleh kerajaan dan pemerintah. Betapa dihargainya kaum terpelajar ini. Kaum terpelajar merupakan asset dan harta karun yang harus dilindungi. Kerajaan tahu bahwa lembaga pendidikan yang akan menghasilkan kaum terpelajar akan menjadi motor perkembangan negara pada masa yang akan datang.

Belajar itu sudah merupakan kewajiban dan fitrah manusia. Mau mencari pepatah atau tuntunan agar senantiasa tidak putus untuk belajar? Banyak sekali. Yang paling terkenal misalnya:

  • tuntutlah ilmu hingga ke negeri China
  • tuntutlah ilmu hingga ke liang lahat
  • tong kosong nyaring bunyinya 
  • kebodohan itu tidak ada obatnya selain belajar

Li Kha Shing, orang terkaya di Hongkong menyampaikan bahwa jangan ragu membuang uang untuk investasi pada pendidikan, karena justru akan menghasilkan uang lebih banyak lagi. 

Masih kurang yakin? Menurut Al-Qur'an, ayat yang pertama kali turun adalah perintah untuk membaca. Jadi ini perintah. Bukan sekedar himbauan.

Memang belajar ini tidak mudah. Pasti ada kesulitan dan orang cenderung tidak mau susah. Tapi hal ini bisa dikalahkan dengan motivasi dan berusaha menikmatinya. Belajar secara menyenangkan tentu akan memberikan hasil lebih baik dan meresap. Belajar yang monoton dan membosankan sebaliknya tidak akan disukai. 

Jadi bagi kita, yang penting adalah belajar hal yang menggugah minat kita. Pasti setelah itu akan timbul kesenangan dalam belajar. Pilihlah topik yang menurut kita menyenangkan. Atau sebelum bejalar, lihatlah sisi menarik dari ilmu yang akan kita pelajari. Pasti semangat belajar akan timbul. 

Dengan bantuan teknologi seperti sekarang sudah tidak ada alasan kita tidak bisa belajar. Ilmu sekarang murah. Tidak perlu bayar mahal untuk mendapatkan kursus. Cukup punya quota internet, tutorial dan bahan ajar sudah tersedia secara gratis di internet. Bahkan sekarang ada pendapat bahwa sekolah formal akan terdisrupsi oleh digital learning. 

Masih malas juga untuk belajar? Mungkin yang paling mudah adalah membaca fenomena alam dan mengambil pelajarannya. Tuhan sudah menyebar ayat-ayat dalam bentuk maha karya yang tersebar di bumi dan langit. Atau banyak berdiskusi dengan orang lain tentang hal tertentu. Ambil pengalaman menarik dari orang lain dan dalami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun