" Saya menghargai apa yang anda semua lakukan. Itu bagian dari keinginan kita bersama untuk tumbuhnya demokratisasi di Jogja. Hanya saja saya berharap demokratisasi dilakukan dengan baik tanpa kekerasan " _Sri Sultan HB X
Di Negeri yang sedang mengalami luka saat ini, kita bisa kita bisa melihat dengan mata telanjang keberadaan seorang pemimpin yang mengayomi rakyatnya dan  mana pemimpin yang hanya mementingkan perutnya sendiri. Kita bisa menyimak kejadian-kejadian pada akhir akhir ini. Kehadiran Sri Sultan HB X di  Mapolda, Jumat malam, 29 Agustus 2025 hingga dini hari. Beliau tiba sekitar pukul 22.28 WIB dan keluar menemui massa sekitar 01.10. Massa membuka jalan bukan karena mereka takut, tetapi memberikan jalan untuk Sri Sultan HB X sebagai pemangku jiwa rakyat, pengayom rakyat Yogya. Kedatangannya tanpa protokoler dengan iringan patwal tapi beliau melangkah menemui massa demgan alunan gendhing "Raja Manggala ". Itu bisa diartikan bahwa yang hadir bukan sekedar pemimpin, beliau bicara tidak di panggung akan tetapi berdiri diantara massa. Itu berarti apalagi? Sultan ingin mendengarkan keluhan warganya, beliau akan menjadi tempat curhat, tempat mendengarkan, beliau tidak akan memadamkan api akan tetapi mengubah suhu yang tadinya panas menjadi dingin. Beliau mengisyaratkan kehadirannya tidak mengancam.Â
Sultan meminta secara langsung kepada Kapolda agar delapan  yang di tahan di bebaskan. Beliau menyerahkan kepada massa dengan tangan terbuka. Beliau tidak menjanjikan solusi instan akan tetapi membuka ruang dialog dan siap menjembataniaspirasi rakyat Jogja ke pemerintah pusat asalkan ada surat formalnya.
Kita sering melihat kalau kekuasaan harus tampak kuat dengan atribut-atribut pengamanan . Tapi di Jogja itu tidak berlaku. Kekuasaan yang terdalam adalah yang tidak merasa membuktikan dirinya. Beliau  cukup  hadir, mendengarkan aspirasi rakyat dan menjembatani.
Dan  demo ribuan massa di Yogya  terlaksana tgl 1 September 2025. tidak ada kericuhan sama sekali. Karena semua merasa ikut menjaga ketentraman bersama. Penulis sebagai warga Yogya sangat-sangat bersyukur sekali, dan semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi untuk selalu mencintai Yogyakarta yang berhati aman, nyaman, gemah ripah loh jinawi. Yogya Istimewa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI