Mohon tunggu...
Trisnawati Manullang
Trisnawati Manullang Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bagi saya Renang dan badminton adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Spirit St.Fransiskus Asisi: Seni Merangkul Kemiskinan dengan Kepemimpinan

10 Juni 2025   12:46 Diperbarui: 10 Juni 2025   12:46 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto St.Fransiskus Asisi (sumber: Fray Cesar https://pin.it/7cVPkqhZJ)

Fransiskus mengajarkan bahwa seluruh ciptaan adalah saudara dan saudari kita. Ia menyebut matahari sebagai "saudara matahari", bulan sebagai "saudari bulan", dan bahkan kematian sebagai "saudari maut". Ia memandang alam dan seluruh makhluk hidup sebagai bagian dari keluarga Allah. Ia menegaskan pentingnya menghormati dan merawat ciptaan sebagai bentuk kasih kepada Sang Pencipta. Dalam dunia saat ini yang menghadapi krisis lingkungan, teladan Fransiskus menjadi sangat relevan: kita perlu pemimpin yang peduli pada bumi, bukan hanya mengejar keuntungan.

3. Kesederhanaan: Menemukan Kekuatan dalam Kehidupan yang Sederhana

Fransiskus memilih hidup dalam kesederhanaan karena ia percaya bahwa kekayaan sejati tidak terletak pada harta benda, melainkan dalam relasi yang tulus dengan Allah dan sesama. Ia tidur di tempat yang sederhana, makan seadanya, dan tidak mencari pujian duniawi. Kesederhanaan yang dipraktekkan Fransiskus bukan sekadar gaya hidup, tetapi sebagai bentuk penghayatan iman dan komitmen terhadap nilai-nilai kekristenan. Ia menunjukkan bahwa kekuatan hidup tidak bergantung pada materi, melainkan pada ketulusan hati dan keberanian untuk hidup sesuai panggilan Allah.

 

Karya dan Warisan Fransiskus

Fransiskus tidak hanya dikenal melalui kehidupan pribadinya, tetapi juga melalui karya nyata yang dilakukan. Ia mendirikan Ordo Saudara-saudara Fransiskan (Ordo Fratrum Minor) yang berfokus pada pengabdian kepada kaum miskin dan penderita. Ia juga mendirikan Ordo Suster-suster Fransiskan (Kongregasi Suster-suster Fransiskan) yang diinisiasi oleh Santa Klara, seorang wanita yang meninggalkan rumah dan mengikuti jejak Fransiskus. Ordo ini menekankan hidup dalam kemiskinan, ketaatan, dan pelayanan kasih.

Selain itu, Fransiskus terkenal dengan karya-karya kreatifnya, seperti penciptaan "Gita Sang Surya" yang melambangkan keindahan dan kekuatan saling mengampuni. Ia juga dikenal karena upaya mendamaikan orang-orang yang bertikai, seperti perannya dalam menyusun doa dan nyanyian perdamaian yang dikenal sebagai "Kidung Sang Surya". Ia menghidupkan kembali tradisi merayakan kelahiran Yesus di Gereja Greccio dengan menghidupkan kembali suasana Betlehem, yang menjadi simbol cinta dan harapan.

Santo Fransiskus juga terkenal dengan ungkapannya yang penuh inspirasi: "Milikku bukanlah apa-apa, segalanya milik Allah." Motto hidupnya adalah "Mencintai dan Melayani," yang tercermin dalam seluruh karya dan kehidupannya. Ia mengajarkan bahwa kekuasaan sejati terletak dalam kerendahan hati dan pengorbanan, bukan kekerasan atau kemewahan.

Ordo Fransiskan yang Didirikannya

Ordo Fransiskan diakui secara resmi oleh Gereja pada tahun 1222 oleh Paus Honorius III. Aturannya didasarkan pada kaul kemiskinan, ketaatan, dan hidup dalam pelayanan kepada sesama, terutama kaum miskin dan terlantar. Ordo ini menegaskan pentingnya hidup sederhana dan mengutamakan kasih serta pengampunan. Anggotanya, yang dikenal sebagai "Tertier" atau umat awam, diharapkan meneladani kehidupan Fransiskus dengan melakukan perbuatan baik dan hidup dalam relasi yang tulus, tanpa menarik diri dari dunia.

Motto utama Ordo Fransiskan adalah "Pax et Bonum" (Damai dan Kebaikan). Mereka juga dikenal dengan kebiasaan hidup dalam kemiskinan dan pengabdian kepada alam serta manusia. Fransiskus sendiri selalu menekankan bahwa kekuatan terbesar dalam hidup adalah kerendahan hati dan kasih yang tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun