Pendidikan di Pintu Gerbang Perbatasan

Desa Temajuk merupakan desa yang terletak di pesisir Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Sambas. Desa ini berbatasan langsung dengan Malaysia, yaitu antara Dusun Sempadan, Temajuk dan Teluk Melano, Serawak.

Daerah perbatasan pada hakikatnya merupakan daerah terdepan Indonesia yang memiliki polemik permasalahan pendidikannya sendiri. 

Kendala utama dari ketertinggalan pendidikan di desa ini ialah keterbatasan SDM (tenaga pengajar tetap, bagian TU dan perpustakaan), akses listrik PLN, dan jaringan telekomunikasi. 

Hal ini menyebabkan beberapa fasilitas yang ada di sekolah-sekolah ini sulit untuk digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar. Meskipun lokasinya berada di perbatasan, desa ini sudah memiliki ketersediaan sekolah yang lengkap dimana terdapat satu PAUD, satu TK, dua SD, satu SMP dan satu SMA.

Dari keseluruhan sekolah yang ada, semuanya memiliki permasalahan dan keluhan yang hampir sama. Mereka memiliki fasilitas dan mendapatkan bantuan penunjang kegiatan belajar mengajar namun kesulitan dalam penggunaannya. 

Selain itu ada pula kendala lain, ialah sulitnya akses menuju Desa Temajuk membuat guru-guru pendatang tidak betah berlama-lama mengabdi disana. Dikarenakan jauh dari tempat tinggalnya, ada guru yang hanya mengajar dua sampai tiga kali dalam seminggu. 

Adapun yang bertahan di desa tersebut kadang hanya mampu mengabdi setahun atau dua tahun saja. Sulit menemukan tenaga pengajar yang mampu bertahan sampai bertahun-tahun lamanya. 

Meskipun demikian, hampir semua sekolah sudah mampu bersaing dan mencetak prestasi untuk sekolahnya, baik dari pelajar maupun tenaga pengajar.

Berikut adalah beberapa kondisi sekolah yang ada di Desa Temajuk:

1. SD Negeri 16 Temajuk

Sosialisasi Hidup Sehat: Cara Sikat Gigi yang Baik (dokpri)

Sekolah yang berdiri pada tahun 1985 ini merupakan sekolah tertua yang ada di Desa Temajuk. Sekolah yang berada di Dusun Camar Bulan ini memiliki hubungan dengan sejarah berdirinya SDN 19 Temajuk. Saat ini, SDN 16 Temajuk memiliki predikat Akreditasi "B". 

Adapun jumlah tenaga pengajar sebanyak 11 orang, sudah termasuk kepala sekolah, guru agama Islam, guru olahraga, staff tata usaha, staff operator, dan sisanya guru tetap. 

Jumlah siswa yang ada di SDN 16 Temajuk sebanyak 182 siswa. Ada peningkatan jumlah siswa dari tahun sebelumnya. Kondisi meja dan kursi yang digunakan sudah tua. Beberapa sudah tidak layak pakai serta keadaan lantai semen yang sudah mulai rusak sehingga mengakibatkan ruangan jadi berdebu.

Prestasi yang telah diraih SDN 16 Temajuk (dokpri)

Namun, beberapa waktu lalu sekolah ini mendapatkan bantuan renovasi lantai ruang kelas. Sekolah ini juga memiliki perpustakaan, namun sebagian buku yang ada di perpustakaan merupakan buku-buku yang lama seperti buku-buku kurikulum 2006, KTSP serta ada beberapa buku yang tidak sesuai dengan kebutuhan dari pelajar SD. 

Siswa dan guru di sekolah ini juga sudah mampu menyumbang prestasi serta membawa nama sekolah ke ajang lomba-lomba yang ada baik tingkat kecamatan hingga nasional.

2. SD Negeri 19 Temajuk

Diskusi singkat siswa SDN 19 Temajuk dan Mahasiswa KKN (dokpri)

Sekolah ini merupakan pecahan dari SDN 16 Temajuk, sekolah yang mulanya merupakan SDN 17 Temajuk. Berubah sekitar tahun 2000an, karena pemekaran wilayah dari Sungai Bening yang dulunya masuk ke Kecamatan Paloh namun kini menjadi bagian Sajingan secara otomatis mengakibatkan perubahan. 

SDN 19 Temajuk terletak di Dusun Maludin. Kondisi sekolah ini sudah lebih rapi bila dibandingkan dengan SDN 16 Temajuk. Karena fasilitas yang ada sudah terkelola dengan baik, seperti meja dan kursi yang ada dengan kondisi yang baik. 

Fasilitas penunjangnya jauh lebih baik, kegiatan belajar mengajarpun tidak terkendala karena mereka menggunakan generator pada saat jam sekolah. Jadi, saat jam sekolah berlangsung, guru bisa menggunakan proyektor.

Pak Asparno sedang bercerita tentang sekolahnya (dokpri)

Bapak Asparno, Guru SDN 19 Temajuk sudah mengabdi di Desa Temajuk selama kurang lebih 33 tahun lamanya. Beliau mengatakan bahwa sekolah ini memiliki tenaga pengajar tetap sebanyak 10 orang dari total pengajar sebanyak 14 orang. 

Jumlah siswa yang ada disekolah ini tidak jauh berbeda dari SDN 16 Temajuk yaitu sebanyak 189 orang. 

Adapun fasilitas penunjang kegiatan non akademik sudah cukup memadai, sudah tersedia lapangan voli, badminton serta ketersediaan alat-alat olahraga. Sama seperti sekolah lain, SDN 19 Temajuk juga sudah mampu berpartisipasi dalam berbagai lomba baik akademik maupun non-akademik.

3. SMPN 4 Paloh

Diskusi Singkat Mahasiswa KKN dan Guru SMPN 4 Paloh (dokpri)

Sekolah ini berdiri pada tahun 2004 dan terletak di Dusun Camar Bulan. Terdapat 123 orang siswa yang menempuh pendidikan di SMP Negeri 4 Paloh. Bila dibandingkan dengan sekolah lain, SMP ini memiliki paling sedikit tenaga pengajar. 

Di mana hanya ada 5 orang guru tetap dan 2 orang guru honorer. Hal ini membuat guru-guru kurang perhatian dengan pelajar yang ada karena kesulitan dalam membagi pekerjaan yang ada, mulai dari mengajar dikelas hingga memberi ruang untuk pelajar disana memperoleh kesempatan lebih banyak berada di perpustakaan. 

Perpustakaan disana jarang sekali dibuka dengan alasan tidak ada yang menjaga sehingga apabila dibiarkan dibuka tanpa pengawasan maka dikhawatirkan aka nada kehilangan buku-buku serta kerusakan maupun kondisi buku dibiarkan terbengkalai tanpa dikemas dan dirapikan kembali.

Menurut penuturan PLT Kepala Sekolah, SMPN 4 Paloh masih kekurangan ruang kelas, bahkan tidak memiliki ruang guru dan kepala sekolah. Akibatnya, pihak sekolah sepakat menjadikan salah satu ruangan untuk digunakan sebagai ruang guru dan juga ruang kepala sekolah. 

Meskipun begitu, sekolah ini mampu mencetak siswa berprestasi seperti Siti. Pelajar yang sedang duduk di bangku kelas 9 ini pernah mengikuti Olimpiade Siswa  Nasional (OSN) dua kali berturut-turut hingga tingkat provinsi. 

Ia merasa keterbatasan tenaga pengajar disekolah tidak membuat semangatnya dalam menuntut ilmu menurun, justru sebaliknya.

4. SMAN 2 Paloh

Siswa SMAN 2 Paloh sedang Olahraga (dokpri)

Sekolah yang mulai dibangun pada tahun 2011 ini baru dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada tahun 2018. Meskipun tergolong masih baru, sekolah ini sudah memiliki cukup banyak siswa yaitu sekitar 101 orang siswa. Tenaga pengajar disini ada 10 orang, 4 orang berstatus pegawai negeri dan sisanya pegawai honorer. 

Prestasi yang telah diraih SMAN 2 Paloh (dokpri)

Selain bantuan untuk Lab. Multimedia sudah ada namun masih terkendala jaringan listrik, sekolah ini juga baru saja mendapatkan bantuan internet. Siswa dan siswi di sekolah ini juga tergolong aktif dalam berbagai kegiatan, baik didalam maupun diluar sekolah. 

Di mana mereka menjadi bagian dari pasukan pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka HUT NKRI yang ke 74 dan juga menjadi bagian dari Kolompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Temajuk.