Mohon tunggu...
Tri Ratna Chaniyatun Nisa
Tri Ratna Chaniyatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aktif sebagai mahasiswa, reporter lembaga pers mahasiswa, dan pengurus organisasi

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Pilihan

Industri Rumah Lego 4.0, Solusi Masyarakat Berdaya dengan Pekerjaan Hijau

16 April 2022   07:15 Diperbarui: 16 April 2022   12:18 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jurnal Buletin Utama Teknik turut memberi sedikit gambaran terkait pemanfaatan limbah sampah menjadi material daur ulang. Paving block berbahan plastik dapat mengurangi limbah plastik, khususnya plastik kresek yang dapat digunakan pada lingkungan permukiman warga, komplek apartemen, pedestrian taman, ruang terbuka hijau (RTH), dan jogging track.

Data dari Jurnal Teknik pun menyebut bahwa bata merah yang dibuat dengan cara membakar tanah liat akan menghasilkan emisi karbon berbahaya. 

Oleh karenanya, batafoam dapat dipakai sebagai bahan substitusi bata merah. Batafoam adalah bahan bangunan dalam bentuk bata yang terbuat dari bahan dasar bata dan kombinasi limbah sampah plastik. Bata jenis ini memiliki keunggulan, yakni berat satuannya yang sangat ringan, yaitu sekitar sampai 15 kg per meter kubik saja.

Industri Rumah Lego 4.0 memanfaatkan kecanggihan teknologi agar limbah plastik dapat digunakan kembali. Bisnis yang masih tergolong langka di Indonesia ini akan membuka lapangan pekerjaan padat karya sekaligus mengurai emisi karbon dari limbah plastik. Dengan begitu, perubahan iklim dapat dicegah dan dikurangi efeknya pada kehidupan sehari-hari.

Sampah plastik, seperti kantong kresek dapat didaur ulang menjadi bahan konstruksi bangunan yang dapat mengurangi populasi sampah tidak terkelola. Industri Rumah Lego 4.0 menjadi solusi bagi angkatan kerja yang menganggur untuk kembali berdaya dan berkembang.

Agar Industri Rumah Lego 4.0 terealisasi, diperlukan koordinasi dan strategi antara Kementerian LHK, Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, swasta, wirausaha, lembaga pemasyarakatan, dan masyarakat untuk membawa perubahan yang signifikan terhadap tingkat pengangguran yang masih tinggi dan pemanfaatan limbah plastik yang melimpah demi mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-7, yaitu energi bersih dan terjangkau dan ke-8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Seperti pepatah dari figur perdamaian dunia, Mahatma Gandhi, "Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk keserakahan setiap orang," manusia perlu melakukan perubahan bahkan jika itu dalam lingkup yang sangat kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun