Bantul (MTsN 1 Bantul) -- MTsN1 Bantul kembali mengadakan pengajian rutin dwiwulan sebagai upaya mempererat silaturahmi dan meningkatkan keimanan di kalangan guru dan pegawai. Acara ini diselenggarakan pada Minggu, 21 September 2025, bertempat di kediaman salah satu guru, Bapak Sumar Hadi Santosa, S.P.d. Pengajian kali ini diisi dengan ceramah inspiratif oleh Ustadz Ulin Nuha.
Dalam ceramahnya, Ustadz Ulin Nuha secara khusus membahas dosa ghibah, sebuah penyakit hati yang sering dianggap remeh. Beliau menjelaskan bahwa ghibah atau bergosip adalah tindakan membicarakan keburukan orang lain di belakangnya, meskipun apa yang dibicarakan itu benar.
"Ghibah itu terjadi ketika orang yang kita bicarakan merasa sakit hati saat mendengarnya," jelas Ustadz Ulin Nuha. Beliau menekankan bahwa dosa ghibah sangatlah besar, bahkan lebih besar daripada dosa berzina. Oleh karena itu, beliau mengingatkan seluruh hadirin untuk selalu menjaga lisan dan hati dari perbuatan ghibah agar terhindar dari dosa dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
Ustaz Ulin Nuha mengibaratkan ghibah sebagai api yang membakar habis pahala kebaikan. Ia menekankan bahwa setiap kata yang keluar dari lisan kita bisa menjadi bumerang, menggerogoti amal saleh yang telah kita kumpulkan. Ia juga mengutip ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang secara tegas melarang perbuatan ghibah. "Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengibaratkan orang yang berghibah seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Sungguh ini adalah perumpamaan yang sangat menjijikkan untuk menyadarkan kita betapa buruknya perbuatan ghibah," tuturnya.
Kepala sekolah MTsN 1 Bantul, Bapak Warsun Munawir, S.Pd, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Ustadz Ulin Nuha. " Ceramah beliau sangat relevan dengan kehidupan kita saat ini. Semoga ilmu yang disampaikan beliau dapat menjadi bekal kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menjaga lisan dari hal-hal yang tidak bermanfaat," ujarnya.
Pengajian ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh warga MTsN 1 Bantul untuk menjauhi ghibah dan senantiasa menjaga hati serta lisan. Melalui ceramah ini, kesadaran akan bahaya ghibah semakin meningkat, dan diharapkan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan saling mendukung. Â (tri)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI