Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Psikologi: Apa Itu Sugar Coating?

9 Oktober 2025   19:20 Diperbarui: 9 Oktober 2025   16:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Psikologi: Apa Itu Sugar Coating?

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Psikologi: Apa Itu Sugar Coating?
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Psikologi: Apa Itu Sugar Coating?

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Psikologi: Apa Itu Sugar Coating?
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Psikologi: Apa Itu Sugar Coating?

Kita masuk ke topik yang sangat sering terjadi dalam komunikasi sehari-hari, tapi jarang disadari dampaknya: Sugar Coating.

Secara harfiah, sugar coating adalah melapisi sesuatu yang pahit atau tidak menyenangkan dengan lapisan gula yang manis---persis seperti melapisi obat pahit dengan permen. Dalam komunikasi, ini adalah tindakan melembutkan, memoles, atau menyamarkan kebenaran yang tidak menyenangkan agar lebih mudah diterima oleh penerima.

Mari kita bahas ini secara menyeluruh dan mendalam, mulai dari motif hingga dampak psikologisnya.

Inti dari Sugar Coating (Mengapa Kita Melakukannya?)

Sugar coating bukanlah sekadar berbohong, melainkan sebuah strategi komunikasi yang kompleks, didorong oleh dua motif utama:

1. Motif Self-Preservation (Melindungi Diri)

Ini adalah ketika orang yang menyampaikan pesan ingin melindungi dirinya sendiri dari konflik, penolakan, atau reaksi emosional negatif.

  • Contoh: Seorang atasan takut karyawannya mengamuk jika tahu proyeknya ditolak, jadi dia memuji kerja kerasnya berlebihan sebelum akhirnya mengumumkan penolakan itu.

  • Ketakutan: Takut dituduh jahat, tidak sensitif, atau takut akan drama konfrontasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun