Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Umat Muslim di Tiongkok: Islam di Bawah Langit Komunis

30 September 2025   08:05 Diperbarui: 29 September 2025   16:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Umat Muslim di Tiongkok: Islam di Bawah Langit Komunis Suku Uighur

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Umat Muslim di Tiongkok: Islam di Bawah Langit Komunis Suku Uighur
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Umat Muslim di Tiongkok: Islam di Bawah Langit Komunis Suku Uighur

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Umat Muslim di Tiongkok: Islam di Bawah Langit Komunis Suku Uighur
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Umat Muslim di Tiongkok: Islam di Bawah Langit Komunis Suku Uighur

Mengenal Islam di Tiongkok adalah memahami sejarah panjang koeksistensi, asimilasi budaya, dan, yang kini menjadi isu global, pengawasan ketat oleh negara komunis. Status Muslim di Tiongkok sangat kompleks dan berbeda antara satu kelompok etnis dengan yang lain.

Kebebasan Beragama dalam Negara Komunis

Secara konstitusional, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjamin kebebasan beragama. Namun, pada praktiknya, kebebasan ini sangat dibatasi dan berada di bawah kendali ketat Partai Komunis Tiongkok (PKT).

  1. Pengakuan Resmi: Pemerintah Tiongkok secara resmi mengakui lima agama utama, salah satunya adalah Islam. Namun, kegiatan keagamaan hanya boleh dilakukan di tempat ibadah terdaftar, dan harus mematuhi kebijakan partai, termasuk yang terbaru adalah kebijakan "Sinicisasi" (Sinicization).
  2. Sinicisasi (Penyesuaian Budaya Tiongkok): Ini adalah kebijakan yang gencar dilakukan di bawah Xi Jinping. Tujuannya adalah memastikan bahwa semua agama, termasuk Islam, beroperasi sesuai dengan budaya, nilai, dan interpretasi politik Tiongkok. Dalam konteks Islam, ini berarti melarang ekspresi keagamaan yang dianggap terlalu "asing" atau "ekstrem," seperti jenggot panjang atau penggunaan bahasa Arab yang berlebihan.
  3. Pengawasan Ketat: Semua tempat ibadah diawasi. Ulama (imam) harus terdaftar dan disetujui oleh pemerintah. Pendidikan agama untuk anak di bawah usia 18 tahun seringkali dilarang.

Perbedaan Antara Kelompok Muslim

Status kebebasan beragama sangat berbeda antara dua kelompok Muslim utama:

Kelompok Muslim

Karakteristik dan Status

Suku Hui (回族)

Telah terasimilasi penuh dengan budaya Tiongkok Han. Mereka berbicara bahasa Mandarin dan pakaiannya mirip dengan orang Han, hanya dibedakan oleh kopiah putih (pria) atau jilbab sederhana (wanita). Mereka umumnya menikmati kebebasan beragama yang relatif lebih besar, meskipun masih diawasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun