Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kartu Pers dan "Pertanyaan Terlarang" di Istana: Menguji Kebebasan Media di Era Baru

29 September 2025   16:48 Diperbarui: 29 September 2025   14:42 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Kartu Pers dan "Pertanyaan Terlarang" di Istana: Menguji Kebebasan Media di Era Baru

Kritisisme Realistis

Solusi Kebijakan Pemerintah

Pencabutan Kartu

Tindakan ini, terlepas dari alasan teknis, mengirimkan sinyal bahaya (chilling effect) kepada seluruh media bahwa pertanyaan kritis dapat berujung pada pembatasan akses.

Pemerintah harus merevisi dan mempublikasikan secara transparan Kode Etik dan Prosedur Pers di Istana. Pencabutan kartu harus melalui mekanisme peringatan tertulis yang jelas dan berjenjang.

Kualitas Pertanyaan

Pertanyaan tentang keracunan MBG adalah pertanyaan yang sehat dan perlu bagi demokrasi, karena menyangkut keselamatan anak-anak dan akuntabilitas program unggulan.

Presiden dan tim komunikasi harus siap menghadapi dan menjawab pertanyaan kritis secara terbuka, bukan menghindar atau membungkam. Inilah esensi dari akuntabilitas publik.

Tanggung Jawab

Sekretariat Presiden (BPMI) yang mengeluarkan KTP Pers bertanggung jawab atas pencabutan, dan harus segera memberikan klarifikasi yang tidak ambigu.

Membangun mekanisme dialog rutin antara BPMI dengan organisasi pers (seperti PWI/AJI) untuk menyelesaikan sengketa pers tanpa perlu mencabut akses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun