Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saatnya Mahasiswa Bergerak dengan Kampus Mengajar

10 Februari 2021   13:40 Diperbarui: 10 Februari 2021   13:51 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. | Dok. Kompas

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan RI secara resmi telah meluncurkan   program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka.

Peluncuran program Kampus Mengajar Angkatan I Tahun 2021 ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim secara   daring pada hari Selasa (9/2/2021) melalui saluran Youtube Kemendikbud RI (Baca Kompas)

Peluncuran program ini dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi dunia pendidikan dewasa ini yang menuntut kita semua untuk lebih intensif memanfaatkan teknologi informasi.

Seperti kita tahu, sejak diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16 Maret 2020 hampir seluruh sekolah di Indonesia mengadakan kegiatan pembelajaran secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pembelajaran.

Walaupun masih banyak ditemukan kendala di sana sini dalam penggunaan sarana dan prasarana seperti terbatasnya ketersediaan laptop, alat komunikasi telepon pintar dan sarana / prasarana jaringan internet bagi guru dan peserta didik tapi bagaimana pun juga pelaksanaan pembelajaran harus tetap diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak sampai terhenti.

Di tingkat pendidikan dasar, sebagai ujung tombak proses pendidikan bagi anak-anak maka guru pada masa sekarang ini dihadapkan pada tugas dan tanggung jawab yang harus mampu menjawab kebutuhan zaman berupa penggunaan teknologi informasi.

Tugas guru dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi kemajuan peserta didiknya pada masa sekarang ini harus dilengkapi dengan kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi yang memungkinkan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Guru sebagai pendidik profesional juga harus kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi pada pembelajaran jarak jauh. Beberapa di antaranya sudah menggunakan aplikasi percakapan media sosial seperti WhatsApp, Google Classroom, Zoom, dll. Sementara di beberapa tempat yang tidak terjangkau jaringan internet, telah digunakan antara lain handy talkie (HT) sebagai salah satu bentuk inovasi dan kreativitasnya.

Berbagai media komunikasi tersebut digunakan untuk mengirimkan materi pembelajaran, link video pembelajaran, dan tugas pelajaran bagi peserta didik.

Kendala berupa terbatasnya paket data dan jaringan sinyal didiskusikan bersama di antara guru, siswa dan orang tua / wali untuk menemukan solusi atau jalan keluar terbaik terhadap permasalahan yang dihadapi agar peserta didik tetap bisa mengikuti proses pembelajaran. 

Dalam keadaan tertentu seperti jaringan internet yang terbatas, tugas yang sudah diselesaikan mungkin harus diserahkan secara langsung di sekolah dengan memperhatikan saat yang aman, dan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Kendala berat tentu banyak dialami oleh anak-anak di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan). Dengan segala keterbatasan kemampuannya, para guru dan siswa tidak hanya harus beradaptasi dalam menggunakan teknologi, tapi juga sering terkendala oleh ketersediaan sarana dan prasarana.

Untuk itulah melalui program Kampus Mengajar, Nadiem Makarim memanggil para mahasiswa dari seluruh program studi dan perguruan tinggi di Indonesia untuk berkontribusi, membuat perubahan, seraya mengembangkan diri mereka.

Nadiem memberikan tantangan kepada para mahasiswa Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi dan berkreasi selama 12 minggu dan meningkatkan pembelajaran di tingkat sekolah dasar, khususnya untuk anak-anak di daerah 3T.

"Saya harap setiap mahasiswa akan menjawab tantangan saya untuk terus memelihara api optimisme dan memberikan kontribusi terbaiknya," kata Nadiem (Baca Kompas).

Situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan kegiatan belajar dilakukan secara normal benar-benar menjadi sebuah tantangan yang menuntut tanggung jawab kita untuk dapat memastikan proses pembelajaran tidak sampai terhenti di seluruh wilayah Indonesia.

Melalui program Kampus Mengajar ini diharapkan para mahasiswa dapat berperan serta membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, khususnya dalam bidang pembelajaran literasi dan numerasi, serta membantu dalam pelaksanaan adaptasi teknologi pada proses pembelajaran, baik luring maupun daring

Program ini juga diharapkan dapat memberikan solusi bagi sekolah dasar  yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiswa yang kebetulan berdomisili di sekitar wilayah sekolah.

Pihak perguruan tinggi dan dosen pun diharapkan dapat mendukung mahasiswanya untuk mengikuti program ini dengan mempermudah konversi Sistem Kredit Semester (SKS), sebagai implementasi hak mahasiswa untuk belajar di luar kampus atau program studinya.

Sebagai pemacu semangat bagi mahasiswa yang berperan serta dalam program Kampus Mengajar ini antara lain telah disiapkan bantuan potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT),  bantuan biaya hidup, dan konversi SKS sampai dengan 12 SKS.

Seperti dijelaskan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Nizam, ada insentif yang jumlahnya dapat membantu mahasiswa selama menempuh pendidikan di kampus dan program Kampus Mengajar ini.

"Bantuan biaya hidup Rp 700 ribu per bulan dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) maksimal sebesar Rp 2,4 juta, namun besarannya tergantung uang kuliah di masing-masing perguruan tinggi," kata Nizam (Baca Kompas).

Adapun keuntungan terbesar yang diperoleh bagi perguruan tinggi dari program ini adalah mendukung perguruan tinggi untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) #2, yaitu banyaknya jumlah mahasiswa yang mendapatkan pengalaman di luar kampus.

Selain itu, seperti dipaparkan oleh Nizam, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak perlu khawatir akan kehilangan pemasukan, karena PTS akan tetap dapat memberlakukan uang kuliah semesternya. Untuk para dosen yang mendaftar dan terpilih sebagai dosen pembimbing pun akan mendapat insentif dan sertifikat pembimbing kegiatan.

Program ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, tidak hanya searah dari sekolah ke mahasiswa, tapi juga dari mahasiswa ke sekolah. Lebih lanjut bahkan ke komunitas orang tua siswa atau komunitas Kelompok Kerja Guru (KKG).


Melalui kolaborasi antara guru dan mahasiswa ini diharapkan tercipta inovasi-inovasi pembelajaran, supaya siswa, terutama di daerah 3T bisa terbantu belajarnya selama masa pandemi ini.

Ini adalah saatnya bagi para mahasiswa  untuk memberikan kontribusi terhadap permasalahan nyata yang dihadapi dunia pendidikan akibat dari dampak pandemi Covid-19 saat ini.

Semua pihak harus melangkah bersama-sama dan memiliki semangat gotong-royong untuk mendukung dan berperan serta melalui program Kampus Mengajar demi mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Untuk itu kepala dinas di wilayah terkait diharapkan dapat berkenan menerima mahasiswa di satuan pendidikan yang ada di bawah kewenangannya, dengan memberikan bimbingan dan bantuan agar para mahasiswa lancar menjalankan misinya.

Kehadiran para mahasiswa harus dapat dioptimalkan sebaik mungkin untuk memberikan manfaat, supaya para mahasiswa dapat menjadi partner berdiskusi, memecahkan persoalan-persoalan di lapangan dan menjadi motivasi bagi para guru dan siswa.

Kita semua berharap para mahasiswa ini menjadi energi besar bagi anak-anak untuk memotivasi mereka, membangkitkan semangat dalam mencapai cita-cita yang lebih tinggi.

Kehadiran para mahasiswa saat ini tentu sangat ditunggu oleh adik-adiknya sebagai generasi penerus di masa depan. Kiprah, dedikasi, dan kemampuan mereka akan sangat bermanfaat dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan untuk masa depan mereka.

Kepada para mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar, saya ucapkan selamat mengabdi kepada Ibu Pertiwi. Selalu jaga diri dalam situasi pandemi saat ini, serta jaga nama baik Almamater masing-masing.

Informasi lebih lanjut mengenai Kampus Mengajar dapat diakses melalui laman berikut ini.

https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/kampusmengajar2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun