Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begini Cara Seniman Unjuk Rasa

25 Oktober 2020   15:34 Diperbarui: 25 Oktober 2020   16:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Banyumas saat menemui peserta unjuk rasa di Alun-alun Purwokerto (19/10)  | Dokpri.

Unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja masih beberapa kali terjadi. Unjuk rasa tersebut merupakan bentuk pernyataan dari perwakilan buruh dan mahasiswa yang ingin menyikapi kinerja DPR RI.

Unjuk rasa dilakukan di Jakarta, Makassar, dan beberapa kota lain termasuk di Purwokerto, Jawa Tengah, tempat saya tinggal beberapa waktu lalu.

Sayangnya, seperti kita tahu ada pihak tertentu yang sempat bermaksud memancing di air keruh, dengan menyebarkan informasi palsu melalui media sosial. Kita bersyukur, Polisi dapat bertindak cepat dan berhasil menangkap para penyebar informasi tersebut.

Namun demikian warga masyarakat di daerah saya tidak urung sempat merasa resah pada situasi yang, bila tak terkendali, dapat mengarah pada terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat.

Keresahan itu terungkap dari apa yang disampaikan oleh para seniman yang tergabung dalam komunitas Banyumas Eling-Eling Society (BEES), saat mereka mengadakan aksi unjuk rasa anti anrakisme di Alun-alun Purwokerto, pada pekan silam (19/10).

Berbeda dengan yang dilakukan oleh para buruh dan mahasiswa, para seniman itu melakukan aksi damai dengan cara yang unik, khas para seniman.


Selain beberapa orasi yang intinya menolak keras segala bentuk provokasi dan unjuk rasa yang anarkis, ajakan untuk menciptakan kondusifitas di Kabupaten Banyumas, para seniman juga melakukan atraksi seni tradisional khas Banyumas yaitu lengger, calung, dan juga atraksi seni ebeg (kuda lumping) yang digemari warga setempat. Sempat juga ada seniman yang membacakan puisinya.

Beberapa seniman yang hadir dalam aksi unjuk rasa damai itu diantaranya adalah Pak Herman, Kang Purwanto, Djarot Setyoko, Setiaji Heroestianto, Agus Baturraden, LPAS Widyaningrum, Bibi Retno, Kang Agung Dalang Jemblung, dll.

Saya beruntung dapat merekam kegiatan tersebut, khususnya ketika mereka membacakan pernyataan sikap. Intinya, mereka melakukan aksi tersebut sebagai wujud cinta damai masyarakat Banyumas. Selengkapnya isi pernyataan sikap mereka antara lain adalah sbb.

1. Menolak keras segala provokasi, unjuk rasa yang anarkis, karena menimbulkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tidak kondusif di Kabupaten Banyumas.

2. Menghormati, dan menghargai perbedaan pendapat dan tetap mengutamakan cinta damai, bermartabat dan berbudaya.

3. Bersatu padu, bekerjasama, dan bahu membahu, untuk mewujudkan Kamtibmas yang kondusif terlebih lagi pada saat pandemi Covid-19 yang masih menjadi perhatian kita semua.

4. Ingin mewujudkan Kabupaten Banyumas yang tenteram, penuh kerukunan dan kebersamaan serta kedamaian, dengan terwujudnya kondusivitas di Kabupaten Banyumas.


Bupati Banyumas saat menemui peserta unjuk rasa di Alun-alun Purwokerto (19/10)  | Dokpri.
Bupati Banyumas saat menemui peserta unjuk rasa di Alun-alun Purwokerto (19/10)  | Dokpri.

Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein saat menemui para seniman peserta unjuk rasa, menyampaikan apresiasinya terhadap pernyataan sikap para seniman.

Ia dapat memahami bahwa warga Kabupaten Banyumas semua menghendaki agar situasi tetap aman tenteram dan damai.

"Oleh sebab itu tadi disampaikan juga menolak segala macam bentuk unjuk rasa yang bersifat anarkis. Masalah unjuk rasa, masalah beda pendapat, itu boleh-boleh saja. Silakan beda pendapat. Silakan unjuk rasa tapi aturan harus tetap dijalankan. Dan sanksi bagi para pelanggar aturan, siapapun juga, tidak terkecuali," demikian kata Bupati.

"Kita semua adalah sama di mata Undang-undang. Oleh sebab itu masalah menjaga keamanan dan ketertiban, masalah keselamatan di Banyumas sudah ada yang mengurusi, yaitu dari pihak Kepolisian, dalam hal ini Bapak Kapolresta," lanjutnya.

"Kepada teman-teman semua, silakan mari berjuang bersama-sama mewujudkan Banyumas tetap kondusif. Banyumas tetap aman tetap damai. Untuk itu kita harus saling menghormati satu sama lain. Beda pendapat oke, nggak ada masalah. Tetap salurkan pada aturan yang berlaku," demikian pungkas Bupati.

Untuk melengkapi tulisan, berikut ini adalah rekaman video saya yang memperlihatkan sekilas suasana unjuk rasa para seniman.  


Semoga harapan para seniman yang juga menjadi harapan bagi warga masyarakat pada umumnya untuk suasana kondusif yang tetap terjaga ini dapat kita wujudkan bersama. 

Sekian. Semoga bermanfaat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun