Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

ISNU Kabupaten Banyumas Luncurkan NU-Fi

31 Agustus 2020   19:51 Diperbarui: 1 September 2020   00:13 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Bidang IT ISNU Kab. Banyumas, Ketua ISNU Kab. Banyumas, Ketua IPNU Kab. Banyumas dan Ketua PCNU Kab. Banyumas, saat peluncuran NU-Fi. | Dokpri 

Dengan memperhatikan arahan dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan mengikuti klasifikasi zona risiko wilayah yang ditetapkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia beberapa waktu lalu telah mengeluarkan kebijakan yang diikuti perubahan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri. Dalam kebijakan tersebut dilakukan penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi yang sudah mulai dilakukan di daerah-daerah.

Hingga hari ini kebijakan tersebut terus dilakukan tinjauan dan evaluasi implementasi perubahan Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 pada Masa Pandemi Covid-19 pasca diterbitkannya surat keputusan tersebut.

Pemerintah terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ingin tidak hanya wilayah zona hijau atau wilayah yang tidak terjadi kasus virus Corona saja yang boleh melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka, wilayah dengan zona risiko rendah juga dimungkinkan untuk segera melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka secara terbatas.

Dalam hal ini, sekolah boleh mengadakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka jika pemerintah daerah sudah memberi izin melalui dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kota. Selain itu, izin untuk satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama harus mendapatkan izin dari kantor wilayah setempat yang juga berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 daerah setempat, dan dengan persetujuan orang tua atau wali murid / santri.

Beberapa daerah di Indonesia, hingga hari ini masih belum sepenuhnya dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Banyak diantaranya harus menggunakan metode pembelajaran dalam jaringan (daring) dalam proses pelaksanaan kegiatannya.

Seperti dilaporkan Kompas (31/8), untuk daerah Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, angka positivity rate Covid-19 masih berada di angka 2,44 atau di bawah standar WHO yaitu 5. Sementara angka reproduksi efektif berada di bawah angka 1, yaitu berada di angka 0,75. Bupati Banyumas Ir. H. Achmad Husein dalam hal ini sangat berhati-hati dalam memberi lampu hijau untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, izin pembukaan sekolah di Kabupaten Banyumas masih harus dilakukan secara bertahap dan selektif.


Secara umum, akibat pandemi ini harus diakui telah menghambat kegiatan belajar mengajar. Siswa / santri terpaksa diliburkan dan harus mengikuti proses belajar mengajar secara daring. Hal demikian sejauh ini juga menghadapi kendala-kendala yang mengganggu kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di banyak daerah, yaitu meliputi antara lain:

1. Belum tersedianya perangkat teknologi komunikasi secara merata. Komputer, laptop, telepon genggam atau alat komunikasi lain yang merupakan sarana pendukung kegiatan belajar mengajar secaa daring tidak dimiliki merata oleh siswa / santri di daerah-daerah pelosok.

2. Masih banyak diantara siswa dan orangtua / wali yang masih gagap dalam menggunakan perangkat komunikasi.

3. Kemampuan ekonomi masyarakat pada umumnya masih sangat terbatas untuk membeli peralatan komunikasi berikut dengan kuota internetnya.

4. Kekuatan sinyal jaringan internet belum cukup menjangkau dan merata hingga ke seluruh pelosok daerah.

Berbagai kendala tersebut tidak sepantasnya membuat kita menyerah. Pada era revolusi industri 4.0 ini bagaimanapun kita  harus dapat cepat tanggap menghadapi berbagai perubahan. Kita harus bisa melakukan penyesuaian dalam proses penyelenggaraan pendidikan.

Tanggung jawab atas terlaksananya penyelenggaraan proses pendidikan tidak bisa hanya diserahkan pada pemerintah tapi juga setiap komponen bangsa hendaknya berperan serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untuk itu, dengan mencermati situasi dan kondisi tersebut di atas, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) tergerak untuk berperan serta mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar secara daring khususnya di madrasah binaan Nahdlatul Ulama (NU) dan juga untuk siswa / santri lain pada umumnya yang benar-benar membutuhkan bantuan fasilitas dan pendampingan.

Sebagai suatu bentuk kepedulian terhadap proses penyelenggaraan pendidikan di daerah, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Banyumas telah melakukan soft opening pelaksanaan projek percontohan penyediaan fasilitas WiFi yang disebut NU-Fi untuk mendukung kegiatan belajar secara daring di lembaga pendidikan madrasah, dan mulai hari ini Senin 31 Agustus 2020 fasilitas tersebut sudah mulai secara efektif dimanfaatkan oleh para santri.

Hadir dalam soft opening tersebut Ketua PCNU Kabupaten Banyumas Drs. Sabar Munanto S.Ag. M.Pd.I, Ketua ISNU Kabupaten Banyumas Drs H Nurul Anwar MS.Ph.D, Ketua Pilot Project NU-Fi Roy Andreas S.Si M.Si Ph.D, Kepala Sekolah Madrasah Diniyah Hidayatul Mukminin Drs. Sueb Ahmad Sobari, Ketua Bidang IT ISNU Kabupaten Banyumas Imam Tahyudin Ph.D., Ketua IPNU Ranting Kutasari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Sutantyo Agung Nugroho, Ketua IPPNU Ranting Kutasari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Nur Ghoniyah, sejumlah ustadz dan ustadzah madrasah, dan beberapa santri Madrasah Diniyah Hidayatul Mukminin.

Ketua PCNU Kabupaten Banyumas H Sabar Munanto S.Ag M.Pd.I menyampaikan apresiasinya atas upaya ISNU Kabupaten Banyumas dalam mendukung kegiatan proses pendidikan madrasah di Kabupaten Banyumas.

Ia berharap semoga program ini dapat menginspirasi yang lain-lain untuk bersama-sama menghadapi berbagai tantangan di dunia pendidikan kita ini dengan kreatif dan penuh semangat.

Sementara Ketua ISNU Kabupaten Banyumas Drs H Nurul Anwar MS Ph.D. mengatakan bahwa penyediaan fasilitas akses internet ini adalah satu bidang kegiatan dari program kegiatan ISNU Kabupaten Banyumas yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Program ini meliputi pendampingan yang melibatkan generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam IndonesiaI (PMII) Keluarga Mahasiswa NU (KMNU), Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU).

"Ini karena warga NU itu banyak sekali dimana-mana, di berbagai pelosok Kabupaten Banyumas, yang banyak diantaranya tidak memiliki jangkauan internet yang sama," tambahnya.

Keterlibatan generasi muda NU tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan pendampingan kepada siswa / santri untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi di daerah. Dari program ini juga diharapkan meringankan beban para orangtua dalam mendampingi proses pembelajaran daring bagi anak-anak mereka di masa pandemi ini.

Untuk tahap pertama ini Madrasah Diniyah Hidayatul Mukminin yang dipilih, karena kebetulan letaknya tidak jauh dari kantor Sekretariat ISNU Kabupaten Banyumas yang terletak di Desa Kutasari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.


Roy Andreas, S.Si. M.Si. Ph.D - Ketua NU-Fi ISNU Kabupaten Banyumas. | Dokpri
Roy Andreas, S.Si. M.Si. Ph.D - Ketua NU-Fi ISNU Kabupaten Banyumas. | Dokpri
Ketua Pilot Project NU-Fi ISNU Kabupaten Banyumas Roy Andreas S.Si M.Si Ph.D mengatakan bahwa untuk sementara program penyediaan fasilitas WiFi internet yang diberi nama NU-Fi ini dibuka terbatas setiap hari aktif sekolah, dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00. Tujuannya agar santri tidak menyalahgunakan untuk keperluan main game dan hal lain diluar aktivitas belajar.

Program ini akan dievaluasi untuk dapat diterapkan di seluruh Kabupaten Banyumas sesuai dengan skala prioritas. Adapun tujuan utama dari program ini adalah sebuah pendampingan yang ditargetkan khususnya untuk santri / anak-anak, untuk mendukung terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar secara daring.

Berikut adalah video rekaman wawancara saya dengan Ketua PCNU Kabupaten Banyumas, Ketua ISNU Kabupaten Banyumas, dan Ketua Pilot Project NU-Fi ISNU Kabupaten Banyumas.

 

Pandemi kali ini memang telah banyak menyentuh berbagai aspek kehidupan kita, tapi tidak seharusnya membuat kita berputus asa. Kita harus cepat tanggap, dan bergerak mencari solusi terbaik dalam menghadapi semua tantangan. 

Dengan bekerja sama saling bahu membahu kita percaya bahwa semua niat baik  insya Allah diridhai Allah SWT, sehingga niscaya kita pasti bisa mengatasi apapun bentuk permasalahan kita. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun