1. Teori Kepemimpinan Transformasional:
Teori kepemimpinan transformasional menekankan kemampuan pemimpin untuk mengenali dan mengatasi kebutuhan psikologis pengikut, ditandai dengan pertimbangan individual, stimulasi intelektual, motivasi inspirasional, dan karisma. Ini menumbuhkan motivasi karyawan, kepercayaan, kepuasan kerja, dan budaya organisasi yang kuat (Bojovi & Stojadinovi Jovanovi, 2020).
2. Teori Kepemimpinan Terdistribusi (Distributed Leadership):
Teori Kepemimpinan Terdistribusi menekankan kepemimpinan bersama di antara kelompok, mengakui bahwa keahlian didistribusikan ke banyak individu daripada terkonsentrasi pada satu pemimpin (Johnston, 2015). Ini mempromosikan kolaborasi dan tindakan kolektif, meningkatkan praktik kepemimpinan dalam pengaturan pendidikan, termasuk pustakawan guru.
3. Teori Kepemimpinan Instruksional:
Teori Kepemimpinan Instruksional menekankan pengembangan pengajaran dan pembelajaran, dengan fokus pada mendefinisikan misi sekolah, mengelola program instruksional, dan menumbuhkan iklim sekolah yang positif, sambil mengintegrasikan keadilan sosial untuk mengatasi ketidakadilan dalam hasil, kepemilikan, dan disiplin (Shaked, 2023).
4. Teori Pembelajaran Sosial Albert Bandura (Relevansi untuk Pemimpin):
Meskipun sering diterapkan pada siswa, prinsip pembelajaran sosial juga vital bagi pemimpin di sekolah. Pemimpin (kepala sekolah, guru) adalah model peran utama bagi staf dan siswa.
Modeling: Cara seorang kepala sekolah berkomunikasi, mengatasi tantangan, atau menunjukkan empati akan ditiru oleh guru dan siswa.
Efikasi Diri Kolektif: Pemimpin yang efektif membangun keyakinan kolektif di antara staf bahwa mereka mampu mencapai tujuan sekolah yang ambisius. Ketika guru merasa didukung dan kompeten, mereka lebih termotivasi untuk berinovasi dan memberikan yang terbaik.
Strategi Memupuk Kepemimpinan Efektif di Sekolah Dasar