Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan publik dengan serangkaian kebijakan pendidikan yang kontroversial. Mulai dari rencana jam masuk sekolah yang lebih pagi hingga penghapusan pekerjaan rumah (PR), kebijakan-kebijakan ini menuai beragam respons dari berbagai kalangan.
Melalui akun media sosial resminya, Dedi Mulyadi menegaskan, tahun ajaran baru 2025/2026 yang akan datang seluruh siswa di Jawa Barat akan masuk sekolah bukan pukul 06.00, melainkan pukul 06.30 pagi. Klarifikasi ini muncul setelah sebelumnya beredar informasi bahwa gubernur ingin siswa masuk sekolah jam 6 pagi tepat.
Jam masuk sekolah ini mulai berlaku pada Tahun Ajaran Baru 2025/2026, dengan rincian Senin hingga Kamis mulai pukul 06.30 WIB dengan durasi minimal 195 menit per hari. Sementara pada Jumat, kegiatan belajar dimulai mulai pukul 06.30 WIB dengan durasi minimal 120 menit per hari.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa perubahan jadwal ini bertujuan untuk menciptakan kebiasaan hidup disiplin. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya komprehensif untuk menangani kenakalan remaja dan meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat.
Kebijakan masuk sekolah jam 6 pagi itu menyasar para siswa dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain kebijakan jam masuk sekolah, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jabar berencana menghapus PR sekolah yang biasa diberikan guru kepada siswa.
Semua proses pembelajaran sekolah harus dikerjakan di sekolah, tidak menjadi beban saat anak berada di rumah. Filosofi di balik kebijakan ini adalah memastikan waktu anak di rumah benar-benar digunakan untuk beristirahat dan berinteraksi dengan keluarga.
Meski bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan daya saing pelajar, kebijakan ini dinilai berisiko mengganggu kesehatan fisik dan mental anak dalam jangka panjang. Para dokter anak mengkhawatirkan dampak terhadap ritme biologis dan tumbuh kembang anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI