2. Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu digunakan untuk merinci transaksi pada akun tertentu yang memiliki banyak entri, seperti piutang dagang dan utang dagang. Tujuannya agar Anda bisa mengetahui saldo tiap pelanggan atau pemasok secara lebih detail.
Contoh Buku Besar Pembantu :Â
Jika Anda memiliki tiga pelanggan tetap, maka Anda bisa membuat tiga buku besar pembantu piutang untuk masing-masing pelanggan. Di sini akan terlihat berapa jumlah tagihan, berapa yang sudah dibayar, dan berapa saldo piutang yang masih harus ditagih.
3. Buku Besar Khusus
Buku besar khusus adalah variasi dari buku besar umum yang dirancang untuk mencatat transaksi tertentu secara lebih spesifik. Misalnya, buku besar penjualan, buku besar pembelian, atau buku besar pengeluaran.
Contoh Buku Besar Khusus :
Jika toko Anda sering melakukan pembelian bahan baku, Anda bisa membuat buku besar pembelian yang hanya mencatat semua transaksi pembelian bahan baku selama satu bulan. Ini akan memudahkan saat Anda ingin mengevaluasi biaya pembelian.
Mengelola keuangan bisnis tanpa buku besar seperti berjalan dalam gelap---Anda tidak tahu pasti ke mana arah usaha Anda. Dengan memahami contoh buku besar dan cara penggunaannya, Anda bisa menyusun laporan keuangan dengan lebih rapi, akurat, dan profesional. Buku besar bukan hanya catatan, tapi juga alat strategi yang membantu Anda melihat performa bisnis secara menyeluruh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI