Semarang, 29 September 2025 — Saya, Tri Dwi Indah Putri mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menunjukkan kreativitas dan kepedulian sosialnya melalui kegiatan bertajuk “Logo dan Pin untuk Panti Asuhan Al Hikmah”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa PGSD UNNES yang berfokus pada pemberdayaan bagi anak-anak panti asuhan. Melalui ide kreatif ini, mahasiswa menghadirkan desain logo khusus untuk Panti Asuhan Al Hikmah yang kemudian diolah menjadi pin dengan nilai simbolik dan sosial yang kuat.
Logo yang dirancang menggambarkan unsur kasih, rumah, dan anak-anak yang saling bergandengan tangan melambangkan semangat kebersamaan, harapan, serta pendidikan yang menyatukan. Produk ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual panti, tetapi juga sebagai media edukasi karakter bagi anak-anak asuh.
“Lewat desain ini, kami ingin menanamkan makna bahwa setiap anak di Panti Asuhan Al Hikmah punya tempat dan harapan yang sama untuk masa depan,” harapan saya.
Pin tersebut dibagikan kepada anak-anak, donatur, dan relawan sebagai simbol kebersamaan dan kepedulian.
Suasana peluncuran logo dan pin berlangsung hangat dan penuh semangat. Anak-anak tampak antusias saat mengenakan pin baru mereka yang berwarna cerah dan penuh makna.
“Saya bangga dan senang sekali, karena anak-anak di sini kini punya simbol khusus yang mewakili keluarga besar Al Hikmah,” tutur pengasuh panti dalam sambutannya. Ia juga mengapresiasi inisiatif mahasiswa PGSD UNNES yang telah membantu menciptakan identitas positif bagi panti.
Program ini tidak hanya berfokus pada hasil produk, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian sosial dan tanggung jawab moral kepada mahasiswa calon pendidik. Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya sambil berbagi manfaat bagi sesama.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas bisa jadi jembatan untuk berbagi kebaikan,” ungkap Ketua Tim Pelaksana. “Semoga pin ini menjadi pengingat kecil bahwa kasih sayang dan pendidikan bisa dimulai dari hal sederhana.”