Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Essi nomor 112 - Bahasa Politik Politik Bahasa

16 Oktober 2025   16:02 Diperbarui: 16 Oktober 2025   16:02 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.saatchiart.com/art/Painting-Colorful-rain-with-a-girl/484210/8748517/view

Essi 112 - Bahasa Politik Politik Bahasa
Tri Budhi Sastrio - Kasidi

Pesan utamanya adalah jangan pernah meremehkan
kata dan juga maknanya.
Kata itu mampu mengubah dunia, jargon yang
rasanya sudah sejak lama ada
Tentu saja benar adanya ... simak saja sejarah-sejarah
besar di dunia, apa ada
Yang terjadi yang tidak melibatkan kata, rasanya
memang tidak ada, karena kata
Dan maknanya adalah rantai abadi yang membelenggu
tidak saja lidah manusia
Tetapi juga pikiran dan jiwanya, bahkan banyak
perubahan dimulai dari satu kata,
Yang kemudian bergulir ke mana-mana, mengubah
apa saja, termasuk juga jiwa.
Inilah luar biasanya, sayangnya kadang tidak disadari
bahkan oleh para cendekia.
Berikutnya, karena tidak ada bahasa yang tidak
dibentuk dari kata, maka kata juga
Bahasa, bahasa itu kata, kata itu bahasa, kata bahasa
bertaut dengan bahasa kata .
Kalau kata tidak ada. mana bisa bahasa muncul begitu
saja, maka kata itu bahasa.
Negara juga paham dan sangat menghormati peran
bahasa kalau tidak mana bisa
Sebuah undang-undang akhirnya muncul juga setelah
dengan susah payah dibina
Dan tujuan utamanya jelas guna meneruskan amanat
konstitusi yang sejak lama
Memastikan bahwa bahasa negara ialah bahasa
Indonesia, bukan yang lainnya.

Dalam kasus Indonesia, penghormatan terhadap bahasa
persatuan nasionalnya,
Bukan main besarnya, kalau tidak mana mungkin satu
pasal di konstitusi negara
Didedikasikan khusus bagi bahasa, dan sampai sekarang
tak berubah, tetap saja,
Bahasa negara ialah bahasa Indonesia, ya bahasa
Indonesia, tak ada lain bahasa.
Penegasan yang sama ada dalam undang-undang no.
24/2009 tentang bahasa,
Yang bersama-sama dengan lagu kebangsaan, lambang
negara dan bendera,
Jelas sudah landasan formal dan legalnya sehingga
bagi para pejabat negara,
Termasuk seluruh warga negara, di sini atau di
mancanegara harus berbahasa
Indonesia dalam setiap pertemuan atau acara resmi
mengatasnamakan negara.
Bagaimana kalau tamu acara tidak paham bahasa
Indonesia ... ha ...ha ...ha ...
Mudah saja ... minta mereka belajar bahasa Indonesia,
karena ini bahasa utama,
Jumlah penuturnya ratusan juta, kaidah dan aturannya
sejelas bulan purnama,
Kosa katanya mungkin yang paling kaya di dunia
karena setiap saat dan masa
Selalu saja ada kata-kata prima masuk dan diterima
jadi warga bahasa Indonesia.
Jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana
pemersatu berbagai suku bangsa,
Sarana komunikasi di seluruh kawasan nusantara,
dan suatu ketika nanti bisa
Menjadi sarana komunikasi di seluruh dunia, adalah
sejumlah realita yang nyata,
Dan telah lama memang begitu adanya, maka tak
heran jika ada banyak negara
Iri dan kagum tak terkira melihat bagaimana bahasa
yang sejak sumpah pemuda
Sudah dimaklumatkan ke seluruh dunia, ternyata
abadi dan menjadi perekat utama
Tidak hanya teritorial, tidak hanya negara, tidak
hanya suku bangsa, tetapi juga rasa.
Ya rasa sebagai satu bangsa, rasa sebagai negara,
juga rasa sebagai warga dunia.
Mana ada negara yang mempunyai bahasa sehebat,
seagung serta semulia kita
Yang menifestasinya terlihat nyata dalam ramah
dan indahnya tutur kata tegur sapa,
Dan bahkan juga dalam lantunan doa dan mantra,
singkat kata inilah bahasa utama.
Karenanya jika ada negara berani-beraninya
merendahkan ini bahasa yang mulia,
Dan menebarkan propaganda bahwa ini bahasa
warisan semangat para pemuda,
Adalah bagian dari bahasa mereka, tentu saja
kami menolak sekeras-kerasnya.
Bagaimana bisa bahasa yang kedudukannya hanya
setara bahasa daerah saja,
Lalu tiba-tiba berani berkata bahwa ia induk bahasa
di nusantara ... ha ... ha ... ha...
Gelas kaca warna warni hiasannya -- kan sudah jelas
ini bahasa kami pemiliknya.

Essi 112 - tbs/poz/kas -- SDA15032012 -- 087853451949

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun