Essi 108 - Negara yang Hampir Kehilangan
Segala-galanya
Tri Budhi Sastrio  - Kasidi
Bisa membayangkan negara luar biasa nuswantara di
lintasan khatulistiwa
Yang sekarang dikenal dengan nama Republik
Indonesia yang besar perkasa
Tiba-tiba saja menerima vonis sebentar lagi akan
segera dihapus dari peta.
Singkat kata tidak ada lagi itu Republik Indonesia
dan semua perangkatnya
Hanya akan tercatat di database bahwa republik ini
pernah ada, rakyat punya,
Konstitusi ada, undang-undang banyak jumlahnya,
aparat dan pejabat negara
Ratusan ribu tersebar di seluruh wilayah, infrastruktur
dan bangunan lainnya
Membentang dan berdiri kokoh serta menjadi sarana
bagi seluruh rakyatnya
Guna beraktivitas mengisi pembangunan, juga yang
suprastuktur, itu namanya,
Tak akan lagi kasat mata di teritorial yang dulu
pernah menjadi pujaan bangsa.
Semuanya akan begitu saja sirna, tidak akan ada lagi
di peta, atau sepertinya
Republik ini tidak pernah ada saja ... dan yah yang
tersisa hanyalah rakyatnya
Yang harus berpencar ke mana-mana mencoba
membawa kenangan budaya,
Adat istiadat, kebiasaan, cara hidup, selebihnya
seperti KTP atau paspornya,
Harus segera diganti karena mereka tidak lagi berada
di kawasan Indonesia,
Mereka ada di banyak negara yang berbaik hati dan
berkenan menampungnya.
Ha ... ha ... ha ... ini imajinasi orang gila, mana bisa
negara hilang begitu saja,
Apalagi untuk negara sebesar Indonesia, yang
bentangan kawasan teritorialnya
Ribuan kilometer luasnya, penduduk ratusan juta jiwa,
belum lagi yang namanya
Infrastruktur dan suprastruktur yang perlahan dibangun
ratusan tahun lamanya,
Sangat kokoh, perkasa, hampir lengkap sempurna,
pendek kata semua paripurna.
Bahkan seandainya berita ini langsung datang dari
langit sana, en toh tetap saja
Tidak ada yang akan percaya  ... jangankan percaya,
kedipkan mata saja tak ada.
Ya ... ya .. ya ... mana ada negara menghilang dan
dihapus begitu saja dari peta.
Tapi berita ini bukan berita yang untuk tidak percaya
bagi rakyat sebuah negara
Yang merdeka sejak tahun 1979 ... mereka menerima
vonis terhapus dari peta
Sudah sejak lama, meskipun tentu saja mereka tidak
tinggal diam begitu saja.
Ratusan ribu rakyat, bersama-sama dengan presiden
dan para pejabat negara
Terus berusaha menelaah sejumlah pilihan termasuk
membentengi negara tercinta
Dengan tanggul raksasa sehingga walau air samudera
naik tiga meter umpamanya
Negara mereka masih bisa ada di peta ... bukankah
sudah ada contohnya, Belanda.
Pilihan lain yang paling masuk logika adalah
membeli lahan luas negara tetangga.
Walau namanya tetangga tetapi tak kurang 1400
kilometer yang menjadi jaraknya.
Ini negara tetangga ternyata tak keberatan menjual
lahan luas dalam teritorialnya
Guna menampung ratusan ribu penduduk Kiribati,
tetapi kalau jadi lalu bagaimana
Dengan ID, passport, kewarganegaraan, konstitusi
dan undang-undang, bendera,
Lambang negara, dan lain sebagainya, tetap
dipertahankan atau diubah selamanya?
Anote Tong, sang presiden negara merdeka, dengan
tegar berkata pada media,
Jika alam memang menghendaki kami pindah, maka
kami akan pindah layaknya
Sebuah bangsa, ah jadi teringat bagaimana dulu nabi
Musa lakukan hal yang sama.
Nanti di sana harus bagaimana kami serahkan pada negara tuan rumah dan semoga
Sejarah tetap mencatat bahwa ini negara merdeka
tidak menghilang begitu saja.
Pindah lokasi ya tetapi kami tetap satu negara satu
bangsa satu bahasa cuma saja
Lain daerah dan teritorial saja ... saya yakin kami
akan tetap ada sebagai bangsa!
Bagaimana kalau skenario yang sama vonisnya juga
dijatuhkan pada negara kita?
Pasti tak ada yang percaya tetapi ada yang tidak
mungkin terjadi di dalam dunia?
Essi 108 - tbs/poz/kas -- SDA10032012 -- 087853451949
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI