Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Essi nomor 100 - Aku Pengasuh Presiden

12 Oktober 2025   13:47 Diperbarui: 12 Oktober 2025   13:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.saatchiart.com/art/Painting-Rouge-coeur/1106271/8403051/view

Essi 100 - Aku Pengasuh Presiden
Tri Budhi Sastrio - Kasidi

Amanda Simpson mungkin gay pertama yang secara
terbuka ditunjuk Obama
Sebagai salah seorang pejabat senior di departemen
perdagangan Amerika.
Sebuah langkah yang berani meskipun tahunnya sudah
2010 dan bahkan juga
Dianggap sangat berani walaupun di negara yang
demokrasi keterbukaannya
Hampir tiada taranya ... sebuah langkah politik tangan
terbuka yang luar biasa.
Dan ini semua bukan karena mengelu-elukan status pria
yang merasa wanita
Atau wanita yang merasa menjadi pria, tetapi masalah
persamaan hak saja,
Yang ketika menyandang predikat manusia dengan
segala kekurangannya
Tidaklah pantas diperlakukan layaknya sebagai sampah
hina tidak berguna.
Manusia bukankah tak bisa memilih dilahirkan di mana,
oleh siapa, dan juga
Dengan perlengkapan tubuh atau sifat yang bagaimana,
karena semuanya
Memang misteri dan diyakini sebagai hak istimewa
milik sang maha pencipta.
Ilmu pengetahuan mungkin saja sedang berusaha keras
agar dapat ini rahasia,
Agar lebih dapat mengendalikan akan seperti apakah
manusia kelak jadinya,
Tetapi sepanjang yang dapat dicatat dan diamati ilmu
pengetahuan belum juga
Sampai ke titik menemukan itu rahasia, rahasia yang
milik sang maha pencipta.
Ada yang lahir di keluarga kaya, dengan tubuh dan
pikiran dan jiwa sempurna,
Sehingga segalanya terasa menjadi mudah-mudah saja
arungi dunia realita.
Tetapi juga tidak kurang yang lahir bukan saja di
keluarga yang tidak kaya,
Eh ... perlengkapan badan dan jiwa yang dibawa juga
tak lengkap sempurna.
Akibatnya ya sengsara kalau bukannya dihina oleh
keluarga ya oleh mereka
Yang merasa bahwa orang seperti ini bukanlah sesama
dan sudah selayaknya    
Segera dikirim saja ke alam sana agar tak menambah
runyam masalah dunia.
Dengan menghela nafas pertanda serahkan semuanya
pada kehendak si Dia,
Doa tulus terus dipanjatkan semoga mereka yang terhina
dan terlunta-lunta,
Diberi kegembiraan menjalankan hidup yang adalah titah
Sang Mahakuasa.

Kembali ke masalah pria yang merasa wanita atau wanita
yang merasa pria,
Mereka bukan lagi fenomena, mereka adalah realita
nyata, yang kadangkala
Kurang mendapat tempat di ini negara karena konon
kabarnya ada tertera
Dalam kitab-kitab bahwa mereka tergolong pembawa
bencana dan petaka,
Lalu bagaimana dengan sabda yang meyakinkan kita
semua bahwa si Dia
Mengasihi umat apa pun kondisinya? Semoga ini sabda
lebih mengemuka!
Dan sekarang di Indonesia ada sebuah contoh nyata
yang entah mengapa
Tiba-tiba saja diangkat sehingga menjadi berita utama
pada banyak media.
Ini tentang si Turdi, nama seorang pria, atau si Evie,
nama seorang wanita,
Yang orangnya sama, dan sekarang hidupnya boleh
dikata terlunta-lunta.
Lalu apa yang istimewa dari Turdi atau Evie, yang
lebih sengsara dari dia
Jumlahnya tidak kurang di ini negara dan mengapa
mereka tak jadi berita?
Ha ... ha ... ha ... tentu saja si Turdi atau si Evie ini beda,
sangat istimewa
Karena bak kata-katanya sendiri orang boleh mengolok-
olok dan menghina
Tetapi siapa di antara mereka yang pernah menjaga
dengan dua tangannya
Seorang anak yang sekarang menjadi presiden di negara
paling berkuasa?
Tiba-tiba saja berkelebat dalam kepala pernyataan yang
hampir persis sama
Dari binatang yang paling sering diolok dan dihina,
hai kalian bodoh semua,
Aku boleh diolok boleh dihina tapi akulah yang dipilih
si juru selamat dunia.
Jika Amanda berani ditampilkan mengapa Evie tak
berani dibawa ke Amerika?
Batu karang warnanya merah delima, sekarang semuanya
terserah pada Obama.

Essi 100 - tbs/poz/kas -- SDA16032012 -- 087853451949

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun