Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kasidi nomor 515 - Ngawur, Sok Tahu, dan Bodoh

6 Oktober 2025   07:48 Diperbarui: 6 Oktober 2025   07:48 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://stablecog.com/gallery/o/e7b6360c-0197-4bbf-885f-382d46e224ba

Kasidi 515 -- Ngawur, Sok Tahu, dan Bodoh

Tri Budhi Sastrio -- Kasidi

Tuhan tidak suka pada mereka yang ngawur dan sok tahu karena buktinya ada murid yang dihardik karena ngawur dan sok tahu. Tuhan juga tidak suka pada mereka yang bodoh karena itu pertanda tidak percaya. Hanya orang bodoh yang tidak percaya pada Tuhan dan SabdaNya.

Lalu bagaimana dengan Kasidi? Apa sikap dia pada orang yang ngawur, sok tahu dan bodoh? Meskipun mereka ini kadang sangat menjengkelkan tetapi Kasidi sama sekali tidak membenci, sama sekali tidak merendahkan, sama sekali tidak menghina orang yang ngawur dan sok tahu. Lho kok begitu? Nanti diakhir catatan ini akan disampaikan alasannya. Sekarang ayo ditengok lebih dulu, catatan seorang nabi besar tentang orang bodoh.

Nabi besar itu menulis: '...  pada banyak tempat yang tinggi, didudukkan orang bodoh, sedangkan tempat yang rendah diduduki orang kaya.' Tulisan ini menunjukkan bagaimana keadaan suatu kerajaan atau negara jika menempatkan orang bodoh di tempat yang tinggi, di tempat yang strategis, karena akibatnya ya bisa dirasakan oleh orang banyak.

Pekerjaan yang harus dikerjakan tidak beres, masalah muncul di mana-mana, rakyat jadi korbannya, korupsi meraja-lela, kesejahteraan hilang, kedamaian sirna, pokoknya semua kacau karena yang ditunjuk untuk posisi itu orang yang bodoh.

Nabi yang menulis ini menurut Kasidi ya punya alasan yang kuat, logis dan rasional, dan ini tampaknya sejalan dengan apa yang tidak disukai Tuhan. Hanya saja ya tunggu dulu, kata Kasidi agak tegang. Tidak bisa membenci orang ngawur,  tidak bisa mengabaikan orang yang sok tahu, juga tidak bisa anti orang bodoh, karena, ini berdasarkan Sabda Tuhan, justru mereka yang ngawur, sok tahu dan bodoh ini, yang mendahului masuk sorga.  Lho kok bisa? Sambil tertawa ngakak, Kasidi mwnjelaskan seperti berikut.

Orang yang ngawur, sok tahu, dan bodoh, bersama dengan banyak tipe yang lain, seperti orang yang tolol, dungu, malas, pendengki, pendendam, pendusta, maling, penjahat, pezinah, pembunuh, dan tipe lain yang sejenis, hampir pasti tidak mendapat undangan masuk sorga. Undangan perjamuan abadi di sorga pasti diberikan pada orang baik, pada yang rajin beribadah, pada yang setia menjalankan kegiatan keagamaan, pada yang ini pada yang itu, tetapi karena pada waktunya, ini kata Tuhan, mereka ternyata tidak datang dengan beragam alasan, jadi pesta di sorga kosong. Yang diundang dan telah pegang undangan tidak datang.

Tuhan tentu saja marah. Kurang ajar, kira-kira begitu hardikan Tuhan, kata Kasidi berimajinasi. 'Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh. Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."

Karena tidak ada Sabda Tuhan yang ngawur, yang tidak benar, dan yang tidak akan terjadi, maka jadi jelas bukan, bahwa mereka yang baik, yang terhormat, yang layak, yang ok, yang diundang, ternyata tidak datang dengan beragam alasan, sehingga pada akhirnya yang brengsek, yang ngawur, yang sok tahu, yang bodoh, yang tolol dan dungu, yang jahat, yang khianat, dan yang sejenisnya yang akan masuk sorga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun